TIDORE,Mediasemut.com – Gencar melakukan Pencegahan dan Penurunan Stunting menuju Kota Tidore Kepulauan Zero Stunting Tahun 2024, Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Tidore Kepulauan gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting Siklus 1 dan Sosialisasi Keluarga Asuh Anak Beresiko Stunting di Kota Tidore Kepulauan, di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota awal pekan kemarin.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Wali kota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore Kepulauan, sekaligus melaunching Film “Demi Kau dan Si Buah Hati”, salah satu project edukasi pencegahan stunting terhadap masyarakat, kolaborasi antara Dinas P2KBP3A dengan Budivandy entertainment dan Rossel Studio.
Dalam sambutannya, Wakil Walikota Tidore Kepulauan mengatakan, saat ini stunting masih menjadi masalah serius di Kota Tidore Kepulauan, berbagai upaya harus terus dilakukan secara maksimal dalam penanganannya, sebagai bentuk implementasi pilar pertama percepatan penurunan stunting, yaitu komitmen dan visi kepemimpinan nasional dan daerah.
“Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kota Tidore Kepulauan juga telah terbentuk, baik di tingkat Kota yang diketuai oleh saya sendiri, TPPS tingkat kecamatan yang diketuai oleh para Camat, hingga TPPS tingkat Desa dan Kelurahan di seluruh Desa/Kelurahan yang diketuai oleh para Kades dan Lurah,” Ungkap Muhammad Sinen.
Lebih lanjutnya, sebagai garda terdepan dalam pengawalan pencegahan adanya kelahiran kasus-kasus stunting yang baru, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan juga telah membentuk Tim Pendamping Keluarga sebanyak 102 tim dengan 306 personil yang tersebar di Seluruh Desa dan Kelurahan.
BACA JUGA : Desak Pemerintah Cabut Izin Tambang
“Hasil SSGI menunjukan bahwa Kota Tidore mengalami penurunan angka stunting sebanyak 6 persen dari Tahun 2021 yaitu dari 25,15 menjadi 19,1 persen di Tahun 2022. Ini merupakan hasil yang baik, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diupayakan secara kolektif, kolaboratif, dan berkesinambungan untuk mewujudkan Kota Tidore Kepulauan Zero New Stunting,” Imbuhnya.
Menutup sambutannya, orang nomor dua di Kota Tidore Kepulauan ini berharap, semua pihak dapat memaknai kegiatan ini menjadi tanggungjawab bersama, karena terkait Penanganan Stunting di Kota Tidore Kepulauan, membutuhkan komitmen yang kuat, bukan hanya Dinas P2KBP3A dan Dinas Kesehatan saja, akan tetapi butuh perhatian semua pihak, semua OPD dan lintas sektor.
Discussion about this post