Selarut-larut itu rindu bertamu
Entah jawab atau tanya sembari beradu
Miris, jika teringat-ingat manis perilaku
Dulu, kecupmu menjadi rumah tempat segalaku mengadu
Dulu, pelukmu menjadi sandaran ketika tangisku membatu
Rasanya, enteng sekali genggam yang dulu sempat kau temukan dalam gelap, kau lepaskan ketika terang.
Rasanya, lihai sekali meretaskan diri dari dua nyali yang selalu mendamba lebih dan kurang.
Tersipu, tapi lamat-lamat aku tertipu,
Mana lagi yang mesti dinanti? Janjimu saja masih riang kau ingkari
Kukira kita akan tiba pada dermaga yang sama, buktinya aku tertinggal, sebab kau tak berniat membawaku kesana.
Selasa, 5 September 2023
Oleh : Sirli Saputri H. Abdurachman
Discussion about this post