TERNATE,MS — Milad dan Event Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) Ternate yang ke 22, Tahun 2024 sukses digelar.
Kegiatan yang bertajuk ‘Literasi Media Sosial di Tahun Politik’ ini menghadirkan tiga narasumber terbaik yakni, Wahyunu Bailussy selaku Dosen Ilmu Komunikasi, Rusly Sahara dari perwakilan Bawaslu Malut serta Aji Deni Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Milad dan Event Komunikasi ini berlangsung di Hotel Bukit Pelangi, Kelurahan Ubo-ubo, Kecamatan Ternate Selatan, pukul 8.30 WIT Selasa, (23/7/2024).
Diketahui, Milad sudah merupakan bagian dari kebudayaan setiap angkatan mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk merayakannya.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dan dukungan mereka dalam bentuk apa pun, untuk kegiatan ini sudah menjadi kewajiban dan budaya Mahasiswa Ilmu Komunikasi di setiap angkatan untuk merayakannya,” cakap Nurul Mahmud yang juga Ketua Panitia Milad dan Ivent Komunikasi ke 22 Tahun.
Nurul menjelaskan, terkait dengan Tema yang diangkat itu sebagai bentuk upaya agar bisa menjadikan ruang pembelajaran kepada Pemilih Pemula di momentum Tahun Politik kali ini.
“Jadi alasan tema yang diangkat ini adalah Literasi Media Sosial di Tahun Politik agar bisa menambah pemahaman dan pengetahuan bagi seluruh pemilih yang baru ikut serta dalam momentum Tahun Politik kali ini dan menambah pemahaman tentang pengguna media sosial yang lebih bijak,” kata Nurul
Selain itu, Nurul menyebutkan bahwa kegiatan Milad dan Event Komunikasi ke 22 Tahun ini juga dirangkaikan dengan Talk show setelah pembukaan dan Video Napak tilas, Podcast serta yang terakhir Pemotongan tumpeng.
“Semoga melalui Milad dan Event ini, semangat kebersamaan dalam menjaga Ilmu Komunikasi di era digital semakin mengakar dan memperkaya kehidupan kita semua. Terima kasih atas partisipasi dan dukungan yang luar biasa,” ucapnya.
Sementara itu, Aji Deni selaku Dekan Fisip UMMU Ternate kepada media ini mengatakan bahwa, kegiatan-kegiatan seperti ini mestinya dilakukan secara terus menerus agar menjadi ruang didikasi pada pemilih pemula agar bermedia sosial dengan baik di tahun politik saat ini.
Usai Memberikan Materi pada Kegiatan Milad dan Event Ilmu Komunikasi yang ke 22 Tahun, Ketiga Narasumber Kemudian Diberikan Sertifikat Penghargaan.
Bahkan Aji Deni juga menerangkan terkait dengan makna dan tujuan dibalik tema yang diangkat ini adalah bagaimana seluruh masyarakat pemilih maupun yang belum berhak memilih bisa pandai dan bijak dalam menggunakan media sosial sebagai alat berkomunikasi dan bertukar pesan di era digital.
“Karena rata-rata mereka sebagian besar adalah pengguna media sosial, pasti informasi ini kan tidak bisa di tolak ketika kita berteman dengan seseorang yang melalui informasi itu maka kita pasti akan membaca juga informasi tersebut, maka dari itu harus bisa menjadi pengguna media sosial yang bijak dan postif” terangnya.
Lebih lanjut, Aji Deni juga menyatakan Media Sosial akhir-akhir ini menjadi sebuah tempat untuk saling menjatuhkan satu dengan yang lain. Dimana setiap pengguna media sosial yang sering kali menggunakan akun palsu seperti di Fecebook, Instagram, TikTok dan Twiter.
“Jadi kalau boleh jangan menggunakan akun-akun palsu apalagi akun palsu yang bertujuan untuk menyerang atau memfitnah maupun menyebarkan informasi hoax tentang politik. Sehingga dengan tema kegiatan semoga bisa memberikan edukasi yang baik dan bijak kepada pengguna media sosial,” timpalnya.
“Harapannya, media-media informasi itu menjadi pols yang mendorong ke arah hasil Pilkada yang demokratis. Salah satu ukuran demokrasi itu adalah tersampaikan informasi-informasi yang benar, informasi yang mendidik, informasi yang tidak bersifat hoax, informasi yang tidak fiktif,” sambungnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Suyatno Kahar mengatakan Milad Program Studi Ilmu Komunikasi yang ke- 22 ini bertepatan dengan momentum Tahun Politik yakni Pilkada Tahun 2024.
“Sehingga ini menjadi salah satu momentum yang pas yang cocok untuk kemudian dilakukan sebuah gerakan Literasi Media Sosial untuk pemilukada yang damai dan berkualitas,” pungkasnya.
Tak hanya itu, Suyatno menambahkan, sesuai dengan bidang keilmuannya Ibu Wahyuni Bailussy selaku pakar Ilmu Komunikasi bisa mampu melihat konstalasi politik yang saat ini banyak memanfaatkan media sebagai sarana untuk saling menjatuhkan.
“Dengan kemampuan yang dimiliki Ibu Wahyuni selaku pakar Ilmu Komunikasi setidaknya bisa melihat keadaan dan konstalasi politik yang ada sekarang ini banyak memanfaatkan media yang salah yakni memanfaatkan media sosial sebagai sarana untuk saling menghujat dan sebagainya,” tandas Ketua Prodi Ilmu Komunikasi UMMU Ternate.
Olehnya itu sambung Suyanto, dirinya sependapat dengan Pakar Ilmu Komunikasi (Wahyuni Bailussy) bahwa media sosial adalah salah satu sarana untuk kemudian dijadikan saluran politik yang damai dan demokratis.
“Lalu ada juga pak Dr Aji Deni selaku pemateri kedua tentang Pelaku Politik, aktor-aktor politik yang mana tidak mengedepankan etika-etika politik yang memang melakukan kampanye kampanye politik melalui media massa itu sendiri,” tuturnya.
Bahkan kata Suyatno, selain menghadirkan dua narasumber dengan predikat keilmuannya yang baik dan sangat bijak, Milad dan Event tersebut juga menghadirkan salah satu anggota Komisioner Bawaslu Malut yakni Rusly Sahara.
“Beliau tentu menyampaikan dalam konteks politik praktis dalam hal regulasi politik yang telah di praktekan serta di laksanakan oleh pihak penyelenggara itu sendiri. Harapan kita, Program Studi Ilmu Komunikasi dengan momentum Milad di Tahun politik ini agar kita tetap berperan penting dalam konteks edukasi, literasi kepada mahasiswa dan kepada pemilih pemula di tingkat SMA agar mereka cerdas memilih,” tutupnya.
Reporter : Iki
Editor. : Redaksi
Discussion about this post