TERNATE,MS — Kerusakan lingkungan yang terjadi di Desa Lukolamo, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, pada Sabtu, (20/7) pekan lalu, hingga kini masih menjadi diskusi hangat di kalangan Akademisi, dan aktivis Maluku Utara
Pasalnya, sebuah daerah kabupaten di Maluku Utara yang kaya akan sumber daya alam, terutama nikel ini, menghadapi tantangan besar berupa banjir yang terjadi
Dikatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor ekstraktif memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Daerah, namun dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkannya pun semakin terasa, dimana aktivitas tambang yang intensif juga membawa dampak negatif secara signifikan terhadap lingkungan, terutama dalam bentuk banjir yang kerap melanda wilayah lingkar tambang
Menanggapi hal ini, Muhamad Iram Galela, selaku Ketua AMMP TOGAMOLOKA Maluku Utara angkat bicara
Kepada seputarmalut Minggu, (28/7/2024) Iram menyampaikan, bahwa perihal tersebut semestinya harus dilihat sebagai fenomena yang direspon oleh seluruh kekuatan organisasi melalui ruang diskusi dan aksi untuk memastikan korporasi pertambangan tidak berbuat sesuka hati ditanah fagogoru
Sebelumnya, pihaknya telah menggelar Dialog yang bertempat di coffe Sabeba kelurahan Takoma Kecamatan Ternate Tengah pada Sabtu (27/7) dengan tema “Benarkah PT.IWIP Dibalik Rusaknya Lingkungan Halmahera Tengah ?
Namun, kata Iram, perjuangan ini tidak hanya sebatas diskusi saja, tapi perlu ada tindakan nyata
Sehingga, lanjut Dia, pihaknya dalam waktu dekat bakal menggelar aksi besar-besaran untuk merespon sejumlah persoalan yang terjadi di kawasan lingkar tambang Halmahera Tengah
Adapun beberapa tuntutan yang bakal disampaikan yakni ;
1. AMPP TOGAMMOLOKA MALUKU UTARA meminta Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kab. Halmahera Tengah memperhatikan lingkungan dan masyarakat sebagai prioritas bersama.
2. Mendesak PT.IWIP, PT.WBN dan perusahan lainya hentikan operasi produksi sebelum Pemulihan lingkungan Halmahera Tengah serta menjamin. kesejahteraan korban banjir bandang akibat aktivitas perusahaan.
3. Mendesak Polda Maluku Utara lidik PSN yang melakukan pencemaran lingkungan tanpa kaidah-kaidah pertambangan yang berlaku.
4. AMPP TOGAMMOLOKA MALUKU UTARA mengajak seluruh elemen organisasi
Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan protes besar-besaran kepada stekholder terkait dan pemerintah pusat serta memastikan keberlangsungan hidup Suku Tobelo Dalam (Togutil) sebagai bagian penting hutan Halmahera.
Tak hanya itu, AMPP TOGAMMOLOKA MALUT juga meminta Ir. H. Joko Widodo selaku Presiden 5 Republik Indonesia memanggil segera Mr. Kevin He selaku vice president director dan mencabut Izin Usaha Pertambangan milik Tsingshan, Huayou dan Zhenshi PT. IWIP karena telah merusak lingkungan Halmahera Tengah Maluku Utara.
Discussion about this post