TIDORE,MS — Percepatan penurunan stunting di Kota Tidore kepulauan terus dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Tidore dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan harapan agar zero stunting bisa dicapai.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kota Tidore Kepulauan Ismail Dukomalamo saat memimpin rapat Koordinasi percepatan penurunan stunting kota Tidore Kepulauan, di ruang rapat Sekda, Senin (29/7).
Ismail Dukomalamo mengatakan, persoalan stunting merupakan isu nasional hingga ke daerah, sehingga pemerintah Daerah harus benar-benar serius dalam melakukan penanganan kepada masyarakat sehingga tidak lagi masyarakat divonis stunting.
“Saya harap kepada OPD terkait yang menjadi coordinator bidang dalam penanganan stunting agar dapat terus bekerja membantu TPPS dalam mengintervensi kepada masayarakat, karena stunting adalah masalah nasional yang perlu kita tuntaskan bersama, oleh karena itu melalui rapat koordinasi ini masing-masing OPD tentunya memiliki perannya masing-masing, dengan rapat koordinasi ini kita tetap mengacu pada regulasi sehingga insyaAllah masalah stunting di Kota Tidore Kepulauan bisa terselesaikan.” Kata Ali
Ismail juga menambahkan, dalam penaganan stunting semua OPD teknis dilibatkan, paling kurang setiap rapat koordinasi itu ada progresnya, yaitu progres terkait dengan angka stunting di Kota Tidore Kepulauan dan apapun kendala yang ditemukan di lapangan untuk bisa diskusikan bersama, sehingga masalah stunting ini dapat segera diselesaikan.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, PP dan PA Kota Tidore Hj Sukma Albanjar mengatakan, Stunting merupakan tanggungjawab bersama, sehingga semua harus ikut terlibat aktif dan berpartisipasi dalam melakukan percepatan penurunan stunting karena anak bangsa harus cerdas, sehat dan memiliki gizi yang cukup untuk belajar dan berkarya.
“Angka stunting Kota Tidore Kepulauan pada Tahun 2024 menurut surveuy Kesehatan Indonesia (SKI) adalah 22,3% sedangkan EPPGBM pada awal tahun 2024 adalah 342 (5,9%) Dan pada bulan Juni seluruh indonesia mengadakan penimbangan ulang serentak dan hasilnya adanya stunting 342 balita dari sasaran 7063 balita atau 4,9 %.” Kata Hj Sukma
“Kota Tidore Kepulauan juga juga telah melakukan intervensi aksi konvegensi guna mencegah stunting kepada sasaran prioritas, selain itu TPPS juga memiliki kelurahan/Desa lokus stunting yang pada tahun 2021 terdapat 26 Desa Kelurahan, 2022 sebanyak 22 Desa/Kelurahan, dan terjadi penurunan pada Tahun 2023 dan 2024 tersisa 12 Desa/Kelurahan yang tersebar di delapan kecamatan di Kota Tidore sedangkan pada Tahun 2025 nantinya akan ditetapkan 10 desa/Kelurahan yang menjadi lokus stunting.” sambung Hj Sukma.
Reporter : Mas
Editor : Redaksi
Discussion about this post