TIDORE,MS — Pemerintah Kota Tidore Kepulauan terus melakukan pemantauan harga bahan pokok (Bapok) maupun komoditi Bawang, Rica dan Tomat (Barito) untuk menjaga kestabilan harga di setiap pasar yang ada di Kota Tidore baik itu di Pulau Tidore maupun di daratan oba sehingga Inflasi Daerah di Kota Tidore dapat terkendali.
Hal tersebut diungkapkan Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah mingguan bersama Kementerian Dalam Negeri secara daring melalui zoom Meeting, di Ruang Rapat Wali Kota, Senin (22/7).
Rakor yang dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jendral Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir ini diikuti oleh seluruh kepala Daerah se Indonesia, maupun Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah se Indonesia
Taher menambahkan, hingga saat ini pemerintah Kota Tidore Kepulauan mampu untuk mengendalikan inflasi di Kota Tidore, namun Tim TPID terus melakukan koordinasi dengan para pedagang untuk terus memantau perkembangan harga maupun stok kebutuhan pokok yang ada di pasar Kota Tidore
“Kami tim TPID Kota Tidore selalu melakukan operasi pasar untuk meninjau perkembangan harga maupun stok kebutuhan pokok di Kota Tidore, saat ini harga bapok di Kota Tidore masih berada pada posisi stabil.” Kata Taher.
Sementara, Dalam arahan pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jendral Kementerian Dalam Negeri Tomsi Tohir meminta agar daerah yang angka inflasinya masih berada diatas 2,51 atau rata rata nasional, dapat menerapkan langkah-langkah strategis yang telah ditetapkan karena pengendalian inflasi di daerah merupakan salah satu prioritas utama pemerintah pusat. Dalam upaya ini, pemerintah mengambil beberapa langkah strategis yang terfokus pada pemantauan dan evaluasi rutin terhadap kebijakan yang telah diterapkan.
“Salah satu dari beberapa langkah strategis yang akan kami lakukan adalah memperkuat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan. Sinergi ini sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor penyebab inflasi yang bersifat lokal.” ucap Tomsi.
Tomsi juga menekankan perlunya pemantauan dan evaluasi rutin terhadap kebijakan pengendalian inflasi. “Kami akan terus memantau perkembangan situasi ekonomi di daerah dan memastikan setiap kebijakan yang diambil dapat diimplementasikan dengan baik,” ujar Tomsi.
Tomsi menambahkan, pemerintah daerah dapat melibatkan pihak ketiga dalam menyusun perencanaan gerakan menanam. Terutama untuk penanaman sejumlah komoditas yang perlu menjadi perhatian, seperti bawang merah, cabai, dan jagung. Pasalnya, komoditas tersebut kerap mengalami kenaikan harga di banyak daerah, sehingga perlu upaya penanganan.
“Melalui kolaborasi dengan pihak ketiga, pemerintah daerah dapat mengoptimalkan sumber daya dan keahlian yang tersedia untuk meningkatkan produksi dan kualitas komoditas tersebut. Hal ini mencakup penyediaan bibit unggul, pelatihan teknis bagi petani, serta pengembangan infrastruktur pertanian yang lebih baik.”harap Tomsi.
Turut hadir juga Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan Abdul Hakim Adjam, Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Setda Kota Tidore Kepulauan Nurlaila Yasin bersama dengan Tim Teknis Pengendalian Inflasi Daerah Kota Tidore Kepulauan.
Reporter : Mas
Editor. : Reporter
Discussion about this post