TERNATE,Mediasemut.com – Ternate merupakan kota bahagia, ditengah biaya hidup paling mahal di Indonesia. Saking bahagia dan mahal biaya hidup, parkir kendaraan disembarang tempat, mengganggu arus lalu lintas orang lain yang melintasi kawasan itu.
Wali Kota Ternate, M.Tauhid Soleman mengatakan, warganya tidak terbebani dengan keadaan yang ada, mengalir apa adanya. “Ini juga memberi tanda masyarakat kita bahagia sebagaimana hasil penilaian BPS,” katanya, Senin (2/1/2023).
Tauhid mengatakn, Ternate salah satu daerah dimana warga berada pada kondisi riang. “Contoh di saat kita mengikuti beberapa kegiatan dalam rangka Hari Jadi Ternate (HAJAT) 772 tahun ,” sebut orang nomor satu di Pemkot Ternate itu.
Kondisi ini didorong pendapatan per kapita masyarakat Ternate cukup baik berdampak meningkatnya kemampuan masyarakat konsumsi barang dan jasa, lebih dominan dipasok dari luar. Membuat Ternate masuk kota termahal di Indonesia.
Anggota Komisi II DPRD Ternate, H. Sudarno Tahir menjelaskan, biaya hidup di Ternate paling mahal di Indonesia karena barang kebutuhan masyarakat dipasok dari luar Maluku Utara, seperti Makassar, Surabaya dan Manado.
BACA JUGA : TP2GD Gelar FGD Pengusulan Calon Pahlawan Nasional
“Pasokan barang dari luar itu yang penyebabkan harga kebutuhan masyarakat meroket meski kadang harga stabil, kondisi ini membuat sehingga biaya hidup di Kota Ternate masuk yang paling mahal di Indonesia,” kata legislator itu.
Sudarno mengatakan bahwa, kalau barang dipasok dari provinsi lain, biaya pengiriman dan ongkos buruh juga mempengaruhi nilai dan harga jual kebutuhan pangan tersebut, sehingga tidak heran bilang harga pangan melonjak di pasaran.
“Kita tidak punya wilayah yang luas untuk produksi pangan yang cukup. Hampir semua kebutuhan dipasok dari luar. Selain itu juga tergantung daerah asal pangan itu terbatas juga pengaruhi harga pangan di Kota Ternate,” ungkapnya.
Jika merujuk data BPS, Sudarno bilang,Ternate masuk tiga besar Kota termahal di Indonesia. Kota ini memiliki IHK per bulan sebesar Rp.6. 427.357. Sementara kota Makassar dengan biaya hidup paling murah di antara 9 kota termahal di Indonesia. Nilai IHK Rp. 5.774.857 per bulannya.
Kondisi itu membuat Jamian Kolengsusu, menilai wajah kota Ternate model sudah begini di tambah pelayanan di PUPR yang mencari Kepala Dinas (Kadis) untuk tandatangan sama dengan cari batu bacan saja tu.
“Sudak begitu ditambah jalan depan pasar higenis parkir dagang groba sampai jalan tertutup,” kata Jamian. Kondisi ini butuh kesadaran, jangan ada petugas baru tertib, tak ada pe tugas harus tertib, itu kesadaran.
Kesadaran tersebut datang dari dalam diri manusia. Ternate ini Negeri paling bahagia pak Jamian. “Parkir sabarang (sembarang) me bahagia itu sudah,” sindir Anggota Komisi III DPRD Kota Ternate, Junaidi A. Bahrudin.
Sindiran itu diimbangi dengan sikap dua warga kota, Ramlan berharap, semoga tetap bahagia bapak-bapak dan ibu-ibu. “Tetap bersyukur bapak/ibu,” tambah Acim, warga Kota lain yang tinggal di kelurahan Kalumata itu.
Sikap dua warga itu mengingatkan pada wakil rakyat di parlemen Kota Ternate, agar lebih banyak “turun gunung”, dengar denyut jantung dan apa kebutuhan rakyat diwakilinya. DPRD sisipkan waktu bersama Wali Kota untuk berpikir nasib warganya.
Pemkot dan DPRD dukuk satu meja mencari jalan keluar agar biaya hidup paling mahal itu bisa ditekan, masyarakat menikmati kebahagian sambil potret dan pilih legislator dan walikota di 2024 yang perjuang kan nasib rakyatnya. (dbs)
Reporter : Darwis ubrusun
Editor : aws
Discussion about this post