TERNATE,Mediasemut.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesorie (CB) ternyata menunggak utang puluan miliar yang belum bisa diselesaikan. Utang tersebut mulai dari Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) hingga Perbekalan Farmasi.
Demikian dikatakan Direktur RSUD Chasan Boesorie, dr Alwia Assagaf kepada wartawan disela-sela kegiatan Musrenbang RKPD 2024 di Sahid Hotel Ternate, Jumat (28/4/2023).
Dr. Alwia mengatakan, rincian utang tersebut antara lain, utang TPP senilai Rp 16 miliar dan pembekalan farmasi senilai Rp 43 miliar. “Utang itu merupakan hitungan kita, tapi semuanya itu kita masih menunggu opname kas dari Inspektorat,” katanya.
Menurut dr Alwia, sesuai dengan hasil reviu utang dari Inspektorat sekitar Rp 23 miliar di tahun 2021 dan 2022. Sedangkan Rp 9 miliarnya itu rencananya akan di take over oleh pemerintah provinsi Maluku Utara.
Ketua IDI Malut itu juga mengakui, saat ini RSUD CB masih mengalami kendala untuk pelayanan maksimal, karena masih terlilit utang perbekalan farmasi. Akibatnya beberapa distributor mengkunci permintaan, seperti obat dan perbekalan farmasi lainnya. “Karena RS setiap hari, setiap jam dan setiap menit dan detik, kebutuhan bertambah. Tiba-tiba ada kekurangan oksigen dan obat, itu membutuhkan penanganan segera dan langsung ditangani, karena terkendala dengan utang maka kita agak sulit, karena beberapa distributor mengunci permintaan dan kami tidak bisa meminta obat akibat utang yang belum bisa diselesaikan,” katanya.
Untuk itu dirinya berharap pemerintah provinsi Maluku Utara agar dapat menyelesaikan persoalan ini agar rumah sakit bisa berjalan dengan normal dalam meningktkan pelayanan yang lebih optimal. (sm)
Reporter : Sm
Editor : Vm/ms
Discussion about this post