TERNATE-Pekerjaan fisik yang bersumber dari dana alokasi khu sus (DAK) belum terealisasi, dapat berpengaruh pada penyerapan DAK 2022. Realisasi DAK terlambat, pemkot harus bertanggungjawab.
Ketua DPRD Kota Ternate Muhajirin Bailussy menyatakan, jika realisasi DAK terlambat sesuai batas waktu pada bulan ini, maka pemkot harus bertanggungjawab.
“Wali kota harus tegas pada OPD yang dipercayakan mengelola DAK. Mereka itu harus dievaluasi jika penyerapan anggaran tidak sesuai harapan,” tegasnya, Rabu (27/7/2022).
Muhajirin meminta Sekda Ternate Jusuf Sunya selaku Ketua TPAD turun ke lapangan untuk memeriksa sejumlah pekerjaan, agar bisa mendampingi OPD terkait.
“Kondisi itu harus ada kerja ekstra, jangan hanya rapat-rapat. Makanya, turun langsung dan lihat di lapang- an, betul atau tidak laporan yang disampai itu,” tegasnya.
Terpisah Wali Kota Ternate M.Tauhid Soleman mengatakan, sejumlah proyek pekerjaan jalan hotmix di Ternate yang bersumber dari DAK sangat lambat.
“Ini sangat berpengaruh pada penyerapan anggaran DAK. Tapi kita optimistis, sebelum deadline penyerapan di bulan ini mampu mencapai target,” katanya.
Wali Kota Tauhid mengaku beberapa rekanan proyek hotmix di jalan Pahlawan Revolusi, jalan Kalumata-Gambesi, jalan Melati- Kalumata hingga Sulamadaha sudah diberikan penalti atau teguran keras sebanyak 2 kali.
Rekanan yang diberikan pinalti tersebut seperti CV Alfa Pratama dan CV Habib Bangun Nusa. Kontraktor pelaksana ini sudah cair uang muka 30 persen, tapi tidak ada pekerjaan berat.
Pekerjaan hotmix jalan yang dibia yai DAK tahun 2022, untuk ruas jalan Kalumata-Gambesi senilai Rp. 2.187. 961. 359, 45, ruas jalan Melati- Kalumata Rp 1, 9 miliar lebih, dan ruas jalan Pahlawan Revolusi Rp 642. 180.705, 78. (dbs)
Discussion about this post