TERNATE,MSc – Tempat pelaksanaan Pemungutan Suara di salah satu Kabupaten berlangsung ricuh dikarenakan ada beberapa pemuda yang tidak diizinkan oleh petugas untuk melakukan pencoblosan.
Awalnya, para pemuda ini melakukan negosiasi dengan petugas KPPS namun negosiasi tersebut berakhir ricuh.
Sejumlah pemuda ini terlihat melawan petugas dan mendesak agar bisa melakukan pencoblosan surat suara.
Sesuai amatan di lapangan, terlihat sejumlah pemuda ini tidak diijinkan oleh petugas melakukan pencoblosan surat suara dikarenakan tidak membawa surat undangan.
Kemudian, para pemuda ini mengamuk dan membuat gaduh di lokasi TPS dan mendesak agar mereka bisa melakukan pencoblosan.
” Saya orang daerah sini, bagimana saya tidak bisa melakukan pencoblosan di daerah sini ?. ucap salah seorang pemuda”.
Simulasi ini dilakukan oleh personil Polda Malut di halaman Mapolda Maluku Utara.
Kegiatan simulasi tersebut melibatkan ratusan personil anggota Polri, KPU, Bawaslu, TNI, Linmas, dan beberapa anggota KPPS.
Wakapolda Malut Brigjen Pol Samudi saat ditemui wartawan menyampaikan pelaksanaan kegiatan simulasi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pengamanan pencoblosan yang nantinya ketika ada hambatan-hambatan terkait kegaduhan pada saat pencobolasan suara nanti dapat ditangani dengan baik.
“Hari ini kita melaksanakan apel untuk pergeseran pasukan kemudian dilanjutkan dengan simulasi bagaimana cara mengamankan kegaduhan yang terjadi pada saat pelaksanaan pencoblosan di tanggal 14 februari nanti”pungkasnya.
Reporter : Iki
Editor : Baim
Discussion about this post