TERNATE-Perusahan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Ake Gaale Ternate mencatat utang air minum seluruh pelanggan baik pelanggan umum dan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkot Ter nate cukup fantastis Rp 15,4 miliar.
Perumda menargetkan menurunkan utang air minum itu. Penagihan tak saklet, pelanggan boleh mencicil. Kebijakan ini tidak kaku, lebih ba- nyak ruang humanis/kemanusiaan diberi ke pelanggan untuk bayar utang air yang sudah dipakai itu.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Air Minum Ake Gaale Ternate,Abubakar Adam mengatakan, tunggakan selu ruh pelanggan senilai Rp 15,4 mili ar. Dari jumlah itu 29 OPD senilai Rp 1. 369.121.000 dan pelanggan umum sekitar Rp. 14, 1 miliar.
“Utang air minum Rp 15,4 miliar itu tunggakan seluruh pelanggan. OPD cuma Rp 1,396 miliar, sisanya Rp 14 miliar lebih itu pelanggan umum,” katanya, di ruang tunggu eksekutif room DPRD Ternate, Jumat (15/7/2022).
Mantan Kepala Cabang Bank Mega Maros (Sulsel) ini menyampaikan, itu ada progresnya. Beberapa dinas sudah membayar dan beberapa di- nas lain janji akan bayar setelah pe rubahan APBD nanti mereka akan bayar utang air minum tersebut.
“Saya kira begini, kalau OPD tar usah karena secara internal torang tagih. Yang penting dia pe angka seperti itu. Tapi saya mau bilang teman teman tar usah fokus OPD karena ada Rp 15 miliar ini, OPD cuma Rp 1,396 miliar tidak sampai 10 persen kan,” ujarnya.
Abubakar menargetkan utang- utang air minum turun menjadi Rp 10 miliar. Dia memberi contoh kayak Sangaji, Ake Gaale kita ada cari solusi, karena Ake Gaale seba- gian ada pemutihan dan sebagian harus mencicil atau bayar.
“Total tunggakan rekening air atau utang air sebelumnya Rp 19 miliar bergerak turun pada bulan Maret menjadi Rp 16 miliar karena sudah tagih Rp 3 miliar turun lagi menjadi Rp 15,4 miliar, saya target turun menjadi Rp 10 miliar,” sambungnya.
Penagihan utang air tetap jalan, de ngan perbanyak penagih. Dulu pena gih cuma 14 orang sekarang 23 orang. “Saya mau kasih banyak pe nagih. Pegawai 200 lebih, saya mau geser mereka menjadi menagih sehingga jadi 50 orang,” terangnya.
Abubakar menjelaskan utang air senilai Rp 15,4 miliar itu tabungan Perumda Air Minum Ake Gaale Ter- nate. Orang sudah pakai air tapi belum bayar. Jadi strateginya harus dikasih banyak orang yang ditugas kan di bagian penagihan.
“Penagihan itu tidak saklet. Petugas datang nagih, orang belum bisa ba yar semua, boleh cicil. Sehingga tidak kaku, lebih banyak memberi- kan ruang humanis atau kemanusia an ke pelanggan untuk bisa menye- lesaikan tunggakan,” tutupnya.(dbs)
Discussion about this post