TERNATE,Mediasemut.com – Pemerintah Kota Ternate bakal menambahkan 11 armada pengangkut sampah pada 2023. Karena itu, Pemkot usulkan ke Kementerian Keuangan untuk menggunakan Dana Insentif Daerah (DID) penambahan penyediaan belasan armada tersebut.
“Kami usulkan DID tahun 2023 untuk tambahan penyediaan 3 unit mobil ambrol, 3 unit mobil drum truck, dan 5 unit mobil sampah jenis L-300 pick up,” jelas Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, kemarin (13/2/2023).
Ia mengaku, usulan DID tahun 2023 ini salah satunya di perlindungan masyarakat di bidang kebersihan. Indikator ini menjadi standarisasi untuk program bahkan Bappelitbangda sudah mengkaji, tinggal BPKAD menginformasikan ke Kementerian Keuangan dan melaporkan ke DPRD Kota Ternate.
Tahap II, ada tambahan 50 unit armada roda tiga yang diperuntuk kan ke kelurahan yang belum sem pat mendapat di tahap I. “Semen- tara tambahan 50 unit viar akan ada upaya agar di tiga kecamatan terluar dapat porsi ini,” ucap mantan Kadis Pariwisata itu Intinya, kata dia, pembangunan dan permasalahan yang dihadapi kota ini, fokus merupakan kata kuncinya.
Rizal berharap, dengan tambahan armada tersebut, bisa memperkuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate selaku dinas teknis untuk melakukan proses pelayanan pengangkutan sampah di lapangan.
BACA JUGA : Wali Kota Ternate Kunjugi Petani di Haltim
“ Program pengolahan sampah itu ada tiga, di antaranya penanganan dalam skala lingkungan RT/RW yang digunakan armada viar, penanganan skala kawasan kecamatan melalui trans depo, dan penanganan di TPA,” sambungnya.
Ketiga skala penanganan ini dibuat untuk mempermudah proses pengelolaan sampah di lapangan. Skema yang dibuat ini membagi pendelegasian tugas, agar menurunkan tugas di tingkat kecamatan dan kelurahan sebagai konsep partisipatif, sehingga ada keterlibatan masyarakat pengelolaan sampah di RT.
Di sisi lain, Rizal bilang kehadiran tempat pembuangan sampah tematik yang dipakai dana DTU dua persen untuk membayar upah kerja, sedangkan pembangunan fisik digunakan dana DPPK. Anggaran itu bervariasi dari Rp 16 juta hingga Rp 19 juta, sehingga ada 25 kelurah an yang bangun TPS tematik.
“ TPS tematik ini dibangun bertuju- an mengubah paradigma masyara- kat yang selama ini kesannya tem- pat yang bau dan semrawut yang mungkin tidak enak dipandang mata, diubah menjadi tempat yang indah sehingga ada target edukasi TPS tematik di situ,” paparnya.
TPS tematik yang dulu hanya membuang sampah sembarangan, nanti ada pengelolaan yakni penyediaan kantong plastik yang difasilitasi DLH, sehingga ada edukasi masyarakat bahwa sampah menjadi tanggung jawab bersama.
“Bappelitbangda sehari dua mendata sejumlah OPD penang- gung jawab TPS tematik. Contoh Bappelitbangda tanggung jawab di Kelurahan Maliaro. Kenapa perlu ada OPD dan instansi vertikal terkait, sehingga ada pelibatan stakeholder persoalan sampah di Ternate ini,” kilahnya.(dbs)
Reporter : Ham
Editor : adnan ways
Discussion about this post