TERNATE,Mediasemut.com – Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Regional 4 Ternate terus melakukan penjajakan agar dibuka pintu bagian selatan di Kota Baru sebagai pintu keluar masuk kendaraan maupun manusia ke dan dari dalam wilayah pelabuhan itu.
General Manager (GM) Pelindo Regional 4 Ternate, Anwar Pae saat dihubungi di ruang kerjanya mengakui, pintu masuk keluar kendaraan maupun orang di pelabuhan Ahmad Yani Ternate cuma satu, yaitu di sebelah Utara.
“Kedepan kita sudah mau buka pintu selatan di Kota Baru. Kita sudah ajukan investasi ke HO kami di Jakarta cuma harus jelas status lahannya milik siapa. Status lahan jelas baru bisa dilakukan investasi,” katanya, Sabtu (6/1/2024).
Pelindo, menurut dia, sudah rapat terpadu dengan pihak terkait BPN Kota Ternate, PUPR, Kejaksaan, Dishub, Dinas Kelautan Perikanan dan pihak terkait lain,untuk pastikan lahan di Kota Baru eks Perikanan itu punya Pemkot atau milik siapa.
“Ternyata setelah kita petakan itu diluar. Sekarang ini karena merubah garis pantai sehingga mengurus ke Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kita sudah menyurat dan telah mendapat balasan harus lewat OSS,” sambungnya.
OSS yang ada disini sentralisasi ke pusat. Dan, ini sudah ada dukungan dari Kantor Kesyahbandaraan Otoritas dan Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate. Karena ini programnya kita,” jelasnya.
Kalau tidak ada upaya dibuka pintu
bagian selatan di Kota Baru, kata Anwar, kronis kalau bersama kapal peti kemas dan kapal penumpang masuk dermaga terjadi cross. Apa lagi kapal antar pulau. Satu orang yang berangkat satu RT yang antar.
“Jangan sampai terjadi kecelakaan, maka pada saat kegiatan bersama an itu saya sampaikan kepada operator, agar jangan buru-buru, orang lewat. Langkah ini diambil dalam rangka menghindari terjadi kecelakaan,” ungkapnya.
Anwar Pae menyebutkan, penataan nanti setelah terminal peti kemas sudah satu tahun kedepan berjalan bagus dan sudah tentu terpisah. Karena sudah ada terminal peti kemas tersendiri, dan terminal penumpang pun tersendiri.
“Kita akan steril lapangan.Jadi kala u ada kegiatan peti kemas, orang tak bisa masuk. Sekarang kalau bo ngkar peti kemas, orang mancing di bawah dan orang lalu lalang diba wah. Itu tidak boleh karena bisa ber dampak kecelakaan kerja,” tegasnya.
Reporter : Darwis U
Editor : Baim
Discussion about this post