TERNATE,Mediasemut,com – Ruang paripurna Graha Lamo DPRD disulap menjadi teater. Lampu ruang itu perlahan meredup dan ruang agak gelap, dilatari suasana Ternate tempo dolo, itu terlihat dari videotron. Sayup – sayup terdengar kemarahan rakyat Ternate.
Teaterikal “Saat Ternate Murka” itu dengan tokoh sentral Rusly Saraha didukung lima siswa SMP Islam 1 Ternate. Penata Laku, Aldhy Ali menggugah naluri terdalam Tauhid Soleman dan Muhajirin Bailussy, kemarin (29/12/2022).
Lantunan puisi yang didendangkan Rusly menggambarkan suasana perjuangan rakyat Ternate kala itu. Rangkai kata menjadi kalimat, tersaji lewat syair dalam sajak per juangan rakyat Ternate mengusir penjajah dari bumi Gapi nama Ternate tempo dolo.
Perjuangan heroik rakyat Ternate yang tematiknya terlihat dalam Soya – Soya, tarian perjuangan itu saat rakyat menyerang Portugis di benteng Gamlamo dan usir Portugis dari Benteng Kastela berada di distrik Pulau Gapi kala itu.
BACA JUGA : 31 Nakes Lulus Seleksi PPPK Ini kata Kepala BKPSDMD Ternate
Syahdan, benteng itu menjadi bukti sejarah keberanian rakyat Ternate kala itu, kini hanya tinggal kenangan yang nyaris tidak terurus, menjadi obyek wisata di kelurahan Kastela, kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate, Maluku Utara.
Suasana hikmah dikemas menjadi sakral, sehingga orang yang menonton yang saat menghadiri paripurna HAJAT 772 tahun itu terbawah suasana bila mengingat perjuangan rakyat Ternate mengusir Portugis dan Belanda dari Bumi Gapi tersebut.
Rakyat Ternate berhasil mengusir kaum penjajah 772 lalu, menjadi tongkat sejarah rumusan Hari Jadi Ternate. Dari videotron tersaji Paripurna HAJAT 772 tahun, Take Line Berkolaborasi Kreatif dan Inovatif Menuju Pemulihan Ekonomi.
Wakil ketua DPRD Kota Ternate, Heny Sutan Muda pimpin paripurna HAJAT 772 tahun didampingi H. Djadid Ali, karena Ketua DPRD Muhajirin Bailussy membacakan sambutan dan wali kota pidato Hari Jadi Ternate 772 tahun. (dbs)
Reporter : Darwis Ubrusun
Editor : aws
Discussion about this post