TERNATE,MS – Ratusan Mahasiswa menggelar aksi mendesak Polda Maluku Utara menangkap pelaku pembunuhan sadis di kawasan hutan Maba Selatan, Kabupaten Halmahera Timur.
Aksi yang digelar di depan Kantor Ditkrimum Polda Maluku Utara, massa menyoroti rentetan peristiwa pembunuhan berantai yang dialami warga di wilayah Haltim dan Halteng.
Koordinator Aksi, Hasbullah dalam orasinya menyampaikan pembunuhan warga di kawasan hutan desa Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, adalah satu dari sekian kejadian yang dialami warga.
“Aksi pembunuhan terhadap warga Gotowasi atas nama Talib Muid (65 Tahun) yang dilakukan OTK di lokasi hutan Semilo, Sabtu (29/10) harus diusut oleh kepolisian,” ujarnya. Massa aksi membeberkan kejadian pembunuhan terjadi bermula saat korban berangkat dari Desa Gotowasi menuju ke hutan Semilo untuk mengambil hasil kebun. Sesampainya di kebun yang terletak di hutan Semilo pada pukul 09.00 WIT, korban dan istrinya langsung melakukan aktifitas mengisi kopra yang sudah diasap (fufu).
Saat itu kemudian tiba-tiba terdengar suara teriakan dari sebelah kebun, korban lalu menyuruh istri serta kaka-beradik untuk berlari meminta pertolongan kepada warga masyarakat.
BACA JUGA : Pertamina Resmikan 11 Titik SPBU, BBM Satu Harga di Maluku dan Malut
Sang istri dan juga Masyarakat bergegas menuju ke lokasi kejadian dan ternyata telah ditemukan Talib Muid tak bernyawa tergeletak di bawah pohon kelapa.
Dalam kejadian ini korban mengalami luka panah di bagian belakang tembus di bagian kiri, selain itu leher dan tangan, serta bagian perut korban dicincang.
Rentetan Peristiwa Sejak 1985. Selain pembunuhan terhadap korban Talib Muid, warga Gotowasi, Maba Selatan, peristiwa serupa juga diketahui terjadi pada tahun 1985 sampai pada 2022.
Kasus yang sama dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di kali Waci dengan memakan 8 korban jiwa.
Kemudian peristiwa berikutnya di kali Gowonle, Kecamatan Patani Timur, Kabupaten Halmahera Tengah dengan korban sebanyak 3 orang.
Aksi OTK berlanjut di Gotowasi, Maba Selatan dengan korban jiwa sebanyak 2 orang. “Total korban pembunuhan sadis ini sudah sebanyak 13 Nyawa masyarakat tumbang.
“Dari rentetan peristiwa mutilasi ini tanpa niat baik dari pihak aparat dan juga Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur dan Halmahera Tengah untuk mengatasi hal ini,”tutup Hasbullah.(bdi)
Reporter :
Editor : Adnan Ways
Discussion about this post