TERNATE,Mediasemut.com – Masyarakat diminta waspada cuaca ekstrim di wilayah Maluku Utara (Malut) selama tiga hari kedepan, mulai dari 9 sampai 11 Januari 2023. Wilayah yang memiliki potensi terjadi hujan lebat dan gelombang tinggi.
Berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Sultan Baabullah Ternate, yang dikeluarkan. Prakiraan tersebut terkait dengan peringatan dini gelombang tinggi dan hujan lebat.
Saat ini dari jam 11 00 WIT hingga jam 14.00 WIT misalnya, Kota Ternate ditutupi kabut dan masih diguyur hujan dengan intensitas sedang, sehingga menghalangi masyakarat melakukan aktivitas, baik di laut maupun di darat apalagi ke ladang atau kebun bagi petani.
“Kondisi cuaca seperti saya tidak berani kaluar atau sudah empat hari tidak bisa melaut, apalagi ada peringatan dini dari BMKG,” kata Arfan, salah satu nelayan di Pulau Ternate saat ditanya kondisi alam yang ada di Kota Ternate, Malut.
Sesuai penjelasan dari BMKG, cuaca hari ini Selasa (10/1/2023) belum bersahabat apalagi yang melakukan aktifitas pelayaran. BMKG mencatat tinggi gelombang 2,5-4 meter (slight sea), kecepatan angin hingga 20 knot.
Bahkan lantaran dihantam gelombang agak tinggi, sehingga satu unit speedboat melintasi perairan Sofifi-Ternate, mesinnya mati, kemarin. Speedboat itu beberapa saat kemudian berhasil dikawal tim Basarnas hingga tiba di Ternate.
BACA JUGA : Pemilu 2024, Polda Malut Akan Lakukan Patroli Cyber
Kepala Basarnas Ternate, Fathur Rahman mengimbau kepada masyarakat, khususnya para motoris speedboat maupun nakhoda kapal antarpulau untuk tetap waspada dengan cuaca buruk yang berlangsung saat ini.
“Operator speedboat dan nakhoda kapal sedang diminta agar tidak paksakan, berlayar saat kondisi gelombang tinggi dan angin kencang disertai hujan lebat,” katanya, Selasa (10/1/2023).
Fahtur katakan itu menyusul dikeluarkan edaran dari BMKG Ternate, cuaca ekstrim yang melanda wilayah perairan Maluku Utara. Meski tidak dihentikan pelayaran Speedboat, motoris harus pertimbangkan kondisi alam saat ini.
Insiden satu unit speedboat rute Sofifi-Ternate, mengalami mati mesin lantaran dihantam gelombang tinggi. “Basarnas saat itu menerima laporan, langsung menuju LKP speedboat. Speedboat Tuguwaer mengalami mati mesin,” lanjutnya.
Saat itu untung semua penumpang selamat dan speedboat itu dikawal tim, menggunakan RIB Basarnas hingga tiba di Ternate. “Speedboat itu 3 mesin tapi yang berfungsi hanya 1 yang 2 mati dan tidak bisa hidup,” tambahnya.
Kendati KSOP tidak menghentikan “penyeberangan” speedboat jarak tempu dekat bahkan jauh, Basarnas minta motoris waspada cuaca ekstrim dan harus memperhatikan kondisi saat hendak berangkat.
Fathur berharap, para motoris bisa melengkapi alat keselamatan berlayar, seperti life jacket, life craft, life buoy dan alat keselamatan lainnya di tiap-tiap armada. “Dan ingat, tidak bisa melebihi muatan saat berlayar,” tegasnya. (dbs)
Reporter : Darwis Ubrusun
Editor : aws
Discussion about this post