TERNATE,MS – Pendapatan per kapita masyarakat Kota Ternate cukup tinggi berdampak meningkatnya kemampuan masyarakat konsumsi barang dan jasa, lebih dominan dipasok dari luar. Tak heran, Ternate masuk kota termahal di Indonesia.
Anggota Komisi II DPRD Ternate, H. Sudarno Tahir menjelaskan, biaya hidup di Ternate paling mahal di Indonesia setelah Jayapura dan Ja karta. Barang kebutuhan masyara- kat dipasok dari luar Malut, seperti Makassar, Surabaya dan Manado.
“Pasokan barang dari luar tersebut yang penyebabkan harga kebutuh an masyarakat meroket, sehingga biaya hidup di Kota Ternate masuk paling mahal di Indonesia,” kata legislator dari dapil Ternate Selatan Moti itu, Senin (24/10).
Politisi PKS itu mengatakan bahwa, kalau dipasok dari provinsi lain, biaya pengiriman dan ongkos buruh juga mempengaruhi nilai jual kebutuhan pangan tersebut, sehingga tidak heran bilang harga pangan melonjak di pasaran.
“Kita tidak punya wilayah yang luas untuk produksi pangan yang cukup. Kita semua ambel atau pasok dari luar. Selain itu juga tergantung daerah asal pangan itu terbatas juga pengaruhi harga pangan di Ternate,” ungkapnya.
BACA JUGA : PKB Malut Target 5 Kursi Deprov
Sudarno mengatakan, jika merujuk data BPS Ternate masuk tiga besar Kota termahal di Indonesia. Kota ini memiliki indeks harga konsumen per bulan sebesar Rp.6. 427.357. Sementara Makassar dengan biaya hidup paling murah di antara 9 kota termahal di Indonesia.
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) dapat menentukan besaran indeks harga konsumen (IHK) per bulan di seluruh kota kota di Indonesia, yaitu dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua).
Tercatat 10 kota dengan biaya hidup termahal di Indonesia. Urutan ke-10 ditempati Makassar. Kota yang satu ini dengan biaya hidup paling murah di antara 9 kota termahal di Indonesia.
Selain itu, Makassar merupakan salah satu kota Metropolitan jika dinilai dari infrastruktur dan pembangunannya. Nilai indeks harga konsumen (IHK) dari kota yang memiliki pantai Losari ini sebesar Rp. 5.774.857 per bulannya.
Sedangkan untuk Jakarta menem pati posisi pertama. Sudah bukan lagi rahasia jika Jakarta merupakan biaya hidup paling mahal. Ibu kota Indonesia ini memang memiliki nilai IHK yang sangat tinggi, yakni Rp. 7.500.726 per bulan.
Uang seakan tidak pernah berhenti berputar di kota Metropolitan ini. Ini bukan hal yang aneh mengingat Jakarta sebagai pusat bisnis politik dan dunia hiburan di Indonesia. Tingkat kesibukan sampai kota ini tidak pernah tidur.(dbs)
Reporter : Darwis Ubrusun
Editor : Adnan Ways
Discussion about this post