TERNATE,Mediasemut.com – Pemerintah kota (Pemkot) Ternate memiliki armada pemadam kebakaran (damkar) dalam kondisi kolaps. Mobil itu tidak layak beroperasi. DPRD sudah berkali kali ingatkan pemkot perhatikan sarana prasarana penunjang yang layak mengatasi bencana kebakaran.
Kepala Dinas Damkar Kota Ternate Arwan Andili mengakui, armada Damkar yang dikelola saat ini bila diibaratkan penyakit dalam kondisi stadium empat. Kondisi ini butuh penanganan ekstra khusus dengan suntikan biaya pemeliharaan.
“Armada tiga unit rusak, 3 unit ancor panggal, sedangkan 1 unit baik. Dua dari 3 unit dalam kondisi rusak, kalau dalam kota masih boleh tapi kalau jarak tempuh jauh sering macet dan mogok dalam perjalanan,” katanya, di Benteng Oranje Ternate, Minggu (11/12).
Contoh kebakaran yang terjadi di Rua, Senin malam (5/12) diterjun- kan 3 unit. Armada termakan usia, belum sampai di lokasi kebakaran, satu unit macet naik-naik kuburan Kalumata dan 1 unit mogok di depan kantor kelurahan Jambula.
“Yang saya takutkan jika terjadi kebakaran di daerah ketinggian, mengingat armada kita yang sudah termakan usia dan tidak bisa melin tasi tanjakan. Kalau pun dipaksa kan, bakalan mogok dan macet di perjalanan,” bebernya.
Armada di Dinas Damkar Kota Ternate, papar Arwan, 2 unit tahun 2001, 3 unit di 2003, 1 unit di 2013 (APBD) dan 2016 bantuan provinsi 1 unit. Kondisi armada itu saat ini rusak, panggal dan satu unit yang masih baik dengan operasi normal.
“Kondisi keuangan seperti ini, sehingga Pemkot perlu memperhati kan biaya pemeliharaan armada, agar armada yang rusak bisa diper baiki. Biaya pemeliharaan armada di tahun 2023 senilai Rp 300 juta. Kami berharap kalau bisa agar ditambah,” pintanya.
Permintaan DPR membentuk posko pendukung yang ada di setiap kecamatan, Arwan bilang sudah ditindaklanjuti dengan koordinasi dengan para Camat seperti Camat Pulau Ternate, Selatan dan Camat Utara sudak oke ruangan, cuma harus didukung dengan armada.
“Kami sudah mengusulkan pos perbantuan di kecamatan pada wilayah Utara, Selatan dan Pulau di Pemkot untuk mengatasi bencana kebakaran. Karena jangkauan me- ngatasi bencana di Kota Ternate ini cukup meluas,” lanjutnya.
Tidak bisa mengandalkan posko induk yang ada di kelurahan Marikrubu, jangkau perencanaan dalam waktu 15 menit, sesuai protap. Sehingga tidak ada pilihan lain kecuali membentuk posko penyangga di kecamatan. (dbs)
Reporter : Darwis Ubrusun
Editor : AWS
Discussion about this post