TERNATE,MS — Meningkatnya perputaran uang di kota Ternate yang cukup tinggi. sehingga masyarakat diminta waspada dalam melakukan transaksi tunai. Agar terhindar dari peredaran uang palsu saat ini
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Kehumasan Bank Indonesia M. Malik Ibrahim saat di temui awak media di ruang kerjanya Senin (05/08/2024).
Dirinya mengatakan bahwa dari pihak bank sendiri selalu melakukan sosialisasi dalam membedakan ciri-ciri Uang palsu melalui program Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP-Rupiah) kepada masyarakat hingga ke sekolah dasar agar terhindar dari peredaran uang palsu, seperti yang terjadi saat ini.
Selain itu dirinya juga meminta kepada masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan transaksi tunai.
Menurutnya jika ditemukan Uang palsu Masyarakat diminta Membawa uang tersebut Ke bank Indonesia untuk diperiksa jenis kepalsuannya seperti apa agar ditindaklanjuti.
Staf Kehumasan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Maluku Utara, Fauji Wijaya juga menambahkan, di awal tahun 2024 ini pihaknya juga telah menemukan peredaran uang palsu.
Seperti yang terjadi Counter Sandi Cell Ternate Selatan kelurahan Mangga dua utara. Yang saat ini telah menjadi korban peredaran uang palsu dengan Pecahan Rp 100 rupiah
Menurut salah seorang karyawan yang ditemui awak Media enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa, selembar uang kertas dengan pecahan Rp 100 ribu itu tidak terdeteksi secara kasat mata.
Hal itu karena uang tersebut terlihat sangat mirip dengan uang asli yang di keluarkan Bank Indonesia.” Kalau dilihat saja pasti tidak di ketahui.” Ucapnya
Namun saat dirinya bersama rekanan yang lain melakukan penyetor ke boss pemilik counter usai bekerja sekitar 3 bulan yang lalu. Namun saat itu tidak diketahui terdapat uang palsu di dalamnya.
Uang palsu itu ditemukan saat dimasukan ke dalam mesin hitung uang (Money Counter) Barulah diketahui terdapat satu lembar uang palsu karena mesin tersebut mengeluarkan alaram. Tuturnya.
Untuk diketahui uang Palsu tersebut menggunakan dua lapis kertas yang menjadi satu, jika di terawang tidak terdapat watermark. Selain itu juga garis pita atau benang dibuat semirip mungkin seperti uang pecahan Rp 100 ribu rupiah. Namun benang tersebut terlihat menggumpal.
Discussion about this post