TIDORE,MS — Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kota Tidore akan menerapkan setiap transaksi pembelian dalam pelaksanan pasar murah akan diberlakukan pembayaran dengan non tunai.
Hal ini disampaikan Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain usai melakukan pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) Tahun 2024 yang mengusung Tema “Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi” yang berlangsung di Gamalama Ball Room Hotel bella beberapa waktu lalu.
Dikatakan Taher, penerapan ini dilakukan terkait kolaborasi dalam upaya meningkatkan inovasi, TPID Kota Tidore Kepulauan soal digitalisasi yaitu transaksi non tunai pada setiap kegiatan pasar murah, sehingga target untuk meningkatkan status Tidore sebagai Kota digital bisa mencapai target,” ungkap Taher.
Menurut Taher, saat ini Kota Tidore Kepulauan masih pada posisi maju, belum ditetapkan sebagai Kota Digital, sehingga targetnya TPID akan implementasikan terkait dengan semua transaksi yang berkaitan dengan UMKM maupun pasar murah, harus melakukan transaksi secara digital. Kami akan melakukan kolaborasi dengan stakeholder perbankan yang ada di Kota Tidore Kepulauan dan Telkomsel dalam hal ini meningkatkan jaringan internet, serta Bulog sebagai mitra yang selalu menyediakan komoditas pangan,” sebut Taher.
Sementara itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara Dwi Putra Indrawan menyampaikan bahwa Perlu upaya transformasi ekonomi yang dapat mendorong sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, beberapa potensi yang dapat dikembangkan antara lain di bidang perikanan, pertanian dann pariwisata.
Maka dari itu Bank Indonesia telah melakukan upaya untuk mendorong hal tersebut antara lain dengan dengan memberikan bantuan berupa alat tangkap kepada nelayan, pengembangan pariwisata melalui festival music, pameran umkm dan penyelenggara QRIS jelajah Nusantara” kata Dwi
Ditengah berbagai tantangan dan perkembangan global, seluruh sektor ekonomi dan pemangku kepentingan diharapkan terus berinovasi dan bertransformasi memanfaatkan sumber daya yang ada, menyesuaikan dengan permintaan pasar dan perkembangan zaman. Sinergi dan kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, bank Indonesia, pelaku usaha dan otoritas terkait menjadi kunci dalam membangun ketahan dan stabilitas ekonomi, menciptakan iklim investasi yang kondusif dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat” Imbuh Dwi.
Sebelumnya , Mewakili Wali Kota, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain didampingi Inspektur Daerah Kota Tidore Arif Radjabessy dan Kepala Bagian Ekonomi dan SDA Nurlaila Yasin menghadiri Pertemuan tersebut.
Acara rutin yang telah diselenggarakan sejak tahun 1969 ini merupakan perwujudan akuntabilitas dan transparasi oleh Bank Indonesia kepada Publik.(Mas)
Discussion about this post