TERNATE,MS — Aksi demontrasi yang dilakukan oleh Badan Pengurus Cabang (BPC) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo menuai sikap anarkis dari Bupati Halmahera Utara.
Video yang beredar memperlihatkan Bupati Halmahera Utara yang mengenakan kemeja putih dengan sebilah parang mengancam aktivis GMKI Cabang Tobelo bahkan nyaris potong menggunakan parang kepada sejumlah mahasiswa yang sedang melakukan aksi demontrasi.
Menanggapi hal tersebut, Fandi Salasa selaku Koordinator Wilayah XV GMKI Maluku Utara angkat bicara
Kepada Seputar Malut fandi menyampaikan, perilaku yang diperlihatkan Bupati Halmahera Utara ini adalah contoh buruk sebagai pejabat publik.
“Mengancam bahkan nyaris “potong” menggunakan sebilah parang adalah sikap arogan yang diperlihatkan oleh Bupati Halmahera Utara, Frans Manery, sebagai Kepala Daerah.
Seharusnya, kata Fandi, mereka ini dipanggil lalu mendengarkan apa yang menjadi keluhan dalam aksi tersebut, bukan mengejar menggunakan Parang
“ini negara demokrasi, kita di jamin dalam UU untuk menyampaikan pendapat di depan umum” Terangnya.
Lanjut Fandi, sikap Premanisme Bupati Frans Manery ini perlu dikecam bahkan harus dilaporkan ke pihak berwajib sebagai tindakan pengancaman.
“Sikap pengancaman dan upaya menebas menggunakan parang ini perlu disoroti sebagai sebuah kejahatan yang memungkinkan nyawa seseorang melayang yang ditunjukan oleh Bupati Frans Manery” Jelasnya
“Sehingga, perlu ditindaklanjuti ke pihak berwajib agar hal demikian dapat dipertanggungjawabkan secara hukum” Sambung Fandi. (Iki)
Discussion about this post