Kabag Organisasi, Jamrud Hamid saat dikonfirmasi mengatakan, 300
mahasiswa penerima bantuan studi tersebut telah di input dalam sistem. “Jadi mekanismenya setelah proposal dari mahasiswa dimasukkan itu di input ke dalam sistem kemudian tinggal dicairkan,” ucapnya.
Dikatakannya, 300 mahasiswa yang bakal menerima bantuan tersebut merupakan data yang di input tahun 2023 lalu, sementara yang baru memasukkan proposal bantuan studi tahun ini alan dicarikan pada tahun APBD Perubahan ladi tahun Ini yang cair itu data tahun 2023 kemarin, sedangkan yang baru masukkan tahun ini akan dicarikan pada perubahan nanti.
Jamrud mengaku, nama-nama penerima bantuan studi tersebut harus masuk dalam sistem baru diproses pencariannya. “Jadi apabila proposal mereka (mahasiswa) sudah dimasukkan kami akan masukkan dalam sistem kemudian dicairkan, jadi tidak serta merta langsung dicairkan tapi mekanismenya begitu (tercatat dalam sistem),” jelasnya.
Penerima bantuan studi bervariasi dimana jenjang Strata Satu (S1) sebesar Rp 9,5 juta yang dibagi dalam tiga tahap yaitu awal semester, pertengahan semester dan akhir semester. “Beasiswa S1 awal semester 5 juta, pertengahan 2 juta dan akhir studi 2,5 juta, sedangan S2 sebesar 60 juta dan S3 100 juta dan kedokteran 300 juta.(hrn)
Editor : Baim
Discussion about this post