TERNATE,MS — Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman mengapresiasi kegiatan pekan budaya kota rem pah yang akan digelar Balai Peles tarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara dengan tema Merawat Tanah Leluhur.
Kegiatan yang nantinya berlangsung pada 6-10 Agustus 2024 di Kota Tidore Kepulauan itu telah resmi dilaunching di Landmark Ternate, Sabtu (13/7/2024).
Launching kegiatan tersebut dihadiri Pj Gubernur Maluku Utara Syamsudin Abd Kadir, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, Asisten III Setda Pemkot Tikep Yakub Husen, perwakilan forkompimda Provinsi maupun Kota Ternate.
“Kegiatan ini sekaligus memperkuat city branding Ternate sebagai kota rempah. Karena memang, rempah itulah sehingga jejak-jejak masa lalu hingga saat ini masih ada, baik di Ternate maupun Tidore,” kata Tauhid.
Wali kota mengatakan, jejak-jejak tersebut seperti banyak benteng- benteng peninggalan dari Portugis, Belanda dan Spanyol. “Itu memper kuat bahwa kedua daerah ini, kalau Tidore disebut sebagai titik nol jalur rempah, maka Ternate menempat kan sebagai Kota Rempah. Alhamdulillah dua kota yang berdekatan ini saling menguatkan antara satu dan lainnya,” ujarnya.
Pekan budaya ini, lanjut Tauhid merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengenang, menghargai, dan mempromosikan kekayaan budaya yang dimiliki Ternate maupun Tidore Kepulauan.
“Saya berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menampilkan seni dan budaya. Tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat identitas dan rasa kebersamaan diantara kita,” ucapnya.
Tauhid menambahkan, melalui kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk memperkuat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya. Serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan leluhur bagi generasi mendatang. “Dengan demikian kita dapat mewariskan kekayaan kebudayaan kota miliki kepada anak cucu kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPK Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara, Kuswanto mengungkapkan, kegiatan pekan budaya kota rempah di kota Ternate dan Tidore Kepulauan ini sebagai upaya untuk melestarikan budaya terutama potensi warisan budaya tak benda (WBTb) dan objek pemajuan budaya di Maluku Utara.
“Pekan budaya kota rempah ini juga tentu disi dengan berbagai kegiatan melalui pentas seni dan budaya,” pungkasnya. (Darwis)
Discussion about this post