TERNATE, MS– Pengurus besar himpunan mahasiswa Taliabu (PB HMT) meminta BPPW Malut agar segera tuntaskan pekerjaan Air bersih di dua Desa di kabupaten Pulau Taliabu Yakni Desa Lohububa dan Desa Limbo
Pasalnya, proyek yang ‘menelan’ anggaran kurang Lebih 52,2 M ini tidak menjawab persoalan masyarakat yakni kebutuhan air bersih
Diketahui, pekerjaan ini sudah di lakukan sebanyak dua kali yakni di tahun 2019 dan 2023.
Hal tersebut disampaikan, berdasarkan keterangan dari sumber data lembaga pengadaan secara elektronik (LPSE) kementerian PUPR tahun 2019, dimana terdapat rangkaian kegiatan yang di tangani Balai Prasarana pemukiman wilyah (BPPW) Provinsi Maluku Utara dengan nama proyek adalah Sistem Penyediaan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM-IKK) di Pulau Limbo dengan nilai proyek Sebesar 24 Milyar,
Selanjutya, pada tahun 2023 kembali ada pekerjaan dengan nama proyek kegiatan optimalisasi SPAM Pulau Limbo kabupaten pulau taliabu dengan nilai pagu 28,2 Miliyar dengan masa pekerjaan 9 (Sembilan) Bulan yakni dari September-Maret 2024 namun pekerjaan belum rampung dan di berikan perpanjangan waktu sebanyak 45 hari setelah waktu proyek sesuai kontrak pekerjaan tersebut.
“Dari beberapa pengamatan dan investigasi kami di lapangan proses pekerjaan yang di lakukan mengalami kendala yakni Putusya penyambungan pipa dan cuaca yang kurang bersahabat sehingganya belum dapat menyelesaikan pekerjaannya,ini merupakan hal yang tak wajar dengan anggaran sebesar itu persoalan-persoalan yang ada tidak bisa di atasi” Kata Taufik Hidayat Deba, Kabid PTKP HMT kepada seputarmalut Sabtu, (19/10/2024)
“Beberapa bulan kemarin kami (PB HMT dan HMT Cabang Ternate) melakukan audince dengan pihak BPPW Malut dan hasilnya pekerjaan akan di selesaikan sampai Bulan Oktober 2024 namun hasilnya pun sampai saat ini tidak di lihat progresya” Sambungnya
Lanjut Taufik, pihaknya sangat menyayangkan, karena proyek dengan memakan anggaran miliaran rupiah itu, namun hingga kini belum menjawab persoalan dan keresahan masyarakat di dua desa tersebut yang kurang lebih ada 3000 jiwa penduduk yang tidak merasakan hasil dari proyek tersebut dari sisi kemanusiaan sangatlah ironis.
Untuk itu, terkait dengan permasalahan tersebut, pihaknya meminta BPPW Malut untuk segera menyelesaikan pekerjaan air bersih di dua Desa Kabupaten Pulau Taliabu sampai dengan waktu yang telah dianjikan saat Audince
“Jikalau tidak maka kami akan kembali untuk menuntut kewajiban dari BPPW Malut sebagai representasi negara untuk menjawab keresahan dari Masyarakat” Tegasnya
Discussion about this post