TERNATE,MS — Sejumlah pegawai dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Maluku Utara (Malut) mendatangi kantor Ditreskrimum Polda Malut, Senin (9/9) siang. Mereka membuat pengaduan lantaran tersinggung karena merasa nama baiknya diduga dicemarkan oleh Koordinator Posko Logistik Tanggap Darurat Bencana Rua, Kota Ternate, Ikram Halil (IH).
“Laporan kami ini pengaduan (terhadap IH), terkait kejadian di Kelurahan Kastela beberapa waktu lalu,” kata kuasa hukum pelapor, Sulardin Buton, diwawancarai usai mendampingi kliennya melapor.
“Karena IH ada indikasi diduga menuduh klien kami (pelapor) mencuri pakaian bantuan untuk masyarakat yang terkena bencana banjir di Rua,” sambung Sulardin.
Lanjut Sulardin, kejadian IH menuduh kliennya mencuri ini tepatnya di SMK N 4 Ternate, tempat posko pengungsian bencana banjir bandang kelurahan Rua, kecamatan Pulau Ternate, Kota Ternate pada Jumat (6/9) malam.
Saat itu para pegawai dinsos Malut (pelapor) sedang mensortir pakaian bantuan untuk diberikan ke para korban banjir bandang, datanglah IH dan terjadilah keributan karena para pegawai dinsos Malut tersebut dituduh mencuri.
Dari keributan itu pihak dinsos Malut dan dinsos kota Ternate lalu memediasi kedua belah pihak. Namun upaya mediasi tidak menghasilkan kesepakatan damai, para pegawai dinsos Malut lebih memilih lapor polisi.
“Pada saat itu ada kepala dinsos Malut dan sekretaris dinsos kota Ternate sudah mencoba memanggil pak Ikram Halil (IH) membicarakan soal kesalahpahaman kedua bela pihak ini namun dari keterangan klien kami kalau IH tidak mengindahkan, kemudian mediasi dijadwalkan keesokan harinya namun dalam pertemuan tersebut tidak ada titik temu. Karena mengatakan kata pencuri yang dituduhkan ke klien kami itu disampaikan di muka umum jadi mereka merasa tersinggung,” ungkap Sulardin.
Menurut Sulardin, IH adalah orang – orang terdidik seharusnya menggunakan kata – kata santun saat berbicara meskipun menurut informasi IH pada saat itu dalam keadaan capek, karena para pelapor, kata Sulardin, pada saat itu juga sedang bekerja membantu korban terdampak banjir.
“Beliau (IH) kategori orang – orang terdidik setidaknya menyampaikan bahasa – bahasa jangan menyinggung orang lain apalagi indikasi yang dituduh ini bukan masyarakat biasa mereka ini orang – orang yang juga ditugaskan untuk di bantuan kemanusiaan di Rua itu,” pungkasnya.
Sementara, IH ketika dimintai tanggapan terkait laporan dari pegawai dinsos Malut ke Polda terhadapnya malah memilih tak mau menanggapi hal itu. Ia hanya mengatakan, kalau dirinya lebih memilih fokus mengurusi para pengungsi banjir bandang kelurahan Rua.
“Saya no comment. (Lebih baik saya) fokus dengan pengungsi,” singkat IH. (Lis)
Discussion about this post