TERNATE,MS — Pemerintah kota (Pemkot) Ternate melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) menyiapkan anggaran senilai Rp 5,9 miliar untuk proyek hotmix jalan tahun 2024.
Sekretaris Dinas PUPR Ternate, Muslim Mohammad, mengatakan,
Anggaran ini digunakan untuk pemeliharaan jalan permanen dengan menggunakan metode hotmix yang akan dikerjakan di sejumlah titik.
Menurut dia, ada tiga kegiatan pemeliharaan jalan hotmix yang dibagi dalam kegiatan besar dan kecil. Yaitu, kegiatan besar pemeliharaan jalan berkala Ternate 1 dan berkala Ternate 2 masing-masing pagu anggaran senilai Rp700 juta, sehingga totalnya Rp1,4 miliar.
“Prosesnya saat ini sudah di ULP (unit layanan pengadaan), tinggal menunggu mekanisme lelang baru bisa dilaksanakan,” ucapnya, baru-baru ini.
Sedangkan, ketiga pemeliharaan jalan dalam wilayah Kota Ternate pagunya senilai Rp 4,5 miliar. Namun, kegiatan tersebut sementara ini tengah di-review oleh pihak Inspektorat.
“Sementara beberapa ruas jalan harus memang ditangani secara menyeluruh, misalnya,depan Masjid Sultan yang arah ke Kelurahan Makassar Timur itu masuk pemeliharaan jalan berkala Ternate 1, sedangkan pemeliharaan jalan berkala 2 mulai dari perempatan Jati arah BPK sampai ke Himo- Himo,” sambungnya menjelaskan.
Di situ ditangani bukan per titik tapi ditangani secara keseluruhan. Nanti pekerjaannya sesuai hasil dari bidang marga yang mungkin pekerjaannya hotmix, dan hotmix tidak terlalu lama, paling cepat satu bulan.
Muslim menambahkan, di luar dari tiga kegiatan besar, ada kegiatan kecil seperti pemeliharaan rutin jalan secara teknis akan ditangani oleh tim Task Force yang masuk dalam kewenangan PUPR, karena ada kegiatan normalisasi saluran, kali mati atau barangka dan pengolahan sampah.
“Paling penting adalah pemeliharaan rutin jalan, karena sesuai hasil hitungan yang sudah dikerjakan untuk tahap I sekitar 37 titik dan saya kroscek sudah 80 persen yang ditangani. Ini sifatnya rutin yang dilakukan tambal sulam untuk menutup lubang-lubang yang rusak, terutama di ruas-ruas jalan yang menjadi kewenangan pemerintah kota,” jelasnya.
Sehingga, tersisa beberapa titik yang akan ditangani, karena setiap saat ada pengaduan masyarakat terkait dengan jalan berlubang dan jalan rusak. Sehingga tugas Task Force adalah melaksanakan pemeliharaan rutin jalan.
“Tahap II menunggu material untuk dikerjakan.Kami juga berharap ruas jalan jadi kewenangan PUPR akan diprioritaskan jalan lalulintas yang cukup sibuk. Memang banyak jalan rusak, misalnya jalan lingkungan itu harus ditangani tapi melihat kondisi yang ada harus prioritas jalan se tiap kendaraan yang lewat,” ujarnya.
Pemeliharaan jalan rutin, kata Muslim, pekerjaannya berupa swakelola sehingga tidak perlu melalui proses lelang, karena jika uang dan bahannya ada langsung dikerjakan.
“Tiga kegiatan pekerjaan berkala besar butuh satu ruas yang besar, berarti prosesnya panjang yaitu menyiapkan beberapa hal teknis sampai pada tahap lelang, jika ditotalkan semua pagu anggaran Rp5,9 miliar,” tandasnya.
Reporter : Darwis U
Editor. : Redaksi
Discussion about this post