HALSEL,MS — Banjir yang melanda Desa Jojame, Kecamatan Bacan Barat Utara, menjadi cermin buruknya penanganan bencana di daerah Halsel. Warga desa yang terdampak merasakan penderitaan berkepanjangan akibat lambannya respons dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Situasi ini semakin memperburuk kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah yang seharusnya hadir di saat-saat krisis.
DPC GPM Halsel, sebuah organisasi yang peduli terhadap isu kemanusiaan, mengungkapkan kekecewaannya atas sikap BPBD yang dianggap tidak berperikemanusiaan.
Alih-alih segera mengerahkan bantuan darurat dan melakukan upaya penyelamatan, BPBD tampak terkesan lamban, bahkan abai dengan kebutuhan mendesak para korban banjir. Dalam situasi bencana, perhatian terhadap keselamatan jiwa warga adalah yang utama, namun sayangnya, hal ini tidak tercermin dalam tindakan yang diambil oleh BPBD.
Sementara warga Desa Jojame terperangkap dalam genangan air, BPBD seolah-olah hanya menunggu perintah dari atas tanpa mengambil inisiatif cepat. Akses bantuan, baik makanan, obat-obatan, atau perlindungan sementara, seakan sulit dijangkau. Padahal, setiap detik sangat berarti untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah dampak lebih lanjut.
Lambannya penanganan ini membuka tanya besar, apakah BPBD benar-benar memahami esensi tanggap bencana? Atau, mereka lebih memprioritaskan prosedur birokratis daripada menanggapi kebutuhan mendesak rakyat yang sedang berjuang melawan bencana? Tindakan ini jelas mencerminkan ketidakpedulian terhadap penderitaan manusia, dan bisa dibilang, BPBD Halsel gagal menjalankan tugas kemanusiaannya dengan baik.
Bencana tidak mengenal waktu, dan tidak ada ruang untuk menunda tindakan penyelamatan. Jika pemerintah daerah dan BPBD terus menunda penanganan semacam ini, maka bukan hanya ketidakberdayaan yang tercermin, tetapi juga kurangnya rasa kemanusiaan yang seharusnya menjadi dasar dalam setiap kebijakan tanggap darurat. Warga Desa Jojame berhak mendapatkan bantuan yang cepat, efektif, dan tepat sasaran, bukan hanya janji kosong atau tanggapan lambat yang menambah penderitaan mereka.
Bupati Halsel segera mencopot Kepala BPBD karena diduga kuat tidak tanggap dan tidak berperikemanusiaan dalam menghadapi bencana yang terjadi di Desa Jo jam e Kecamatan Bacan Barat Utara. (red/tb)
Discussion about this post