TIDORE,MS — Pekerjaan konstruksi dinding benteng tahula di kelurahan tanjung soasio kecamatan Tidore dikeluhkan warga kota Tidore kepulauan.
Proyek dengan nilai Rp 5.200.000.0000 (lima milyar dua ratus rupiah) melalui Kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi Balai cagar budaya wilayah XXI menjadi ancaman bagi warga khususnya pengendara roda dua maupun roda empat, pasalnya material yang berhamburan di jalan raya enggan dibersihkan secara baik sehingga sangat mengganggu arus lalu lintas dan keselamatan pengendara.” Dari pertama dorang karja dorang kase ambur tanah sampe tutup aspal , dorang tara pikir keselamatan torang,” ungkap Ismit salah satu pengendara roda dua di kota Tidore.
Tak hanya itu, amatan media ini juga proyek yang dikerjakan Kontraktor pelaksana Cv Karya Pratama dan konsultan pengawas putra Arena Masa melakukan aktifitas pengelolaan bahan pembangunan dinding benteng tahula itu dilakukan diatas jalan raya yang merupakan aset pemerintah provinsi maluku utara dengan nilai milyaran rupiah, bahkan tembok penahan tanah yang baru di bangun dinas PUPR provinsi maluku utara baru berapa bulan lalu pun kini telah dirusaki pihak balai.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Balai Cagar Budaya, CV Karya Pratama Dan Konsultan pengawas belum dapat dikonfirmasi untuk dimintai keterangan soal masalah ini.(Mas)
Discussion about this post