SANANA—Tim SAR gabungan Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) akhirnya berhasil menemukan jasad anggota TNI, Serda Ahmad Ismil La Jidu yang diduga diterkam buaya saat memanah ikan di perairan Desa Pratina, Kecamatan Sulebesi Barat, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Minggu (02/10).
Serda Ahmad diketahui bertugas di Kodim 1510 Sanana. Saat itu ia bersama dua rekan lainnya sedang memanah ikan di perairan tersebut. Serda Ahmad kemudian menghilang, diduga diterkam buaya. Hingga Selasa pagi (04/102), barulah jasadnya ditemukan.
Informasi yang dihimpun, Serda Ahmad awalnya bersama dua rekannya, yakni Praka Budiarjo dan Ongen tengah menyelam di pantai Desa Malbufa untuk memanah ikan. Selama satu jam lebih ketiganya menyelam lalu kemudian memutuskan berpindah lokasi penyelaman Desa Paratina sekira pukul 14.20 wit.
Setibanya di Desa Prahatina pukul 14.50 wit, ketiganya masih memantau kondisi air laut. Ketiganya melihat ada seekor buaya yang sedang berlalu lalang di perairan sekitar.
”Saat itu Ongen menyarankan agar kami tidak usah turun di perairan ini, karena ada buayanya. Namun korban mengatakan tidak apa-apa, karena ia sudah biasa memanah ikan,” jelas Praka Budiarjo melalui laporannya yang diterima wartawan.
Selanjutnya, Serda Ahmad langsung menuju ke laut dan menyelam lagi. Sementara Praka Budiarjo Umasugi dan Ongen tidak ikut menyelam, karena takut. Keduanya tetap mengontrol korban dari tepian pantai. Berselang lima menit, keduanya menyusul Serda Ahmad untuk menyelam.
Saat itu ketiganya masih berdekatan, setelah itu korban memisahkan diri dari keduanya dengan jarak 200 meter. Berselang 15 menit, keduanya mendapat kabar dari salah seorang warga Bajo yang kebetulan juga mencari ikan di perairan tersebut, bahwa ada seekor buaya yang sedang memakan buruannya dengan mulut dipenuhi darah.
Mendapat kabar tersebut, Praka Budiarjo dan Ongen lantas bergegas naik ke perahu mesin milik warga Bajo tersebut dan menuju kelokasi yang diceritakan warga itu. Dari situ ketiganya melihat langsung seekor buaya sedang mengunyah sesuatu dengan mulut penuh dengan darah. Di sekitar buaya juga terdapat banyak darah dan pelampung, serta alat panah yang diduga milik korban.
Tak berpikir panjang, ketiganya lalu mengejar buaya tersebut dengan perahu mesin yang mereka tumpangi dengan maksud untuk memanah buaya tersebut, namun tidak berhasil. Praka Budiarjo dan Ongen memutuskan kembali ke darat dan meminta pertolongan warga setempat untuk melakukan pencarian. Praka Budiarjo juga menuju Posko Kodim 1510 Sanana untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Pasi Intel dan Dandim 1510 Sanana.
Menerima informasi itu, Kodim 1510 Sanana kemudian berkoordinasi dengan Polres Sula dan Tim Basarnas untuk melakukan pencarian. Hingga pukul 20.00 WIT malam tadi, pencarian terhadap Serda Ahamd oleh Tim SAR gabungan dibantu warga setempat terus mencari korban dan pada pagi tadi, jasad korban kemudian ditemukan dengan penuh luka-luka diduga digigit buaya.
Koordinator Unit Siaga SAR Sanana, Rudin Jasrodji mengatakan, jasad korban sudah ditemukan pagi tadi sekira pukul 09.00 wit di perairan Desa Paratina. “Sementara jasad korban dibawah ke RSUD Sanana untuk diotopsi,” pungkasnya.(bel)
Discussion about this post