TERNATE,MS — Calon Gubernur Maluku Utara Husain Alting Sjah menanggapi isu terkait politik identitas yang kini telah menjadi polemik di kalangan publik
Identitas
Kepada awak media, Husain menyatakan, bahwa identitas adalah sebuah keniscayaan yang sudah ada sejak orang itu dilahirkan, sehingga hal tersebut tidak bisa dilepas pisahkan di dalam diri setiap orang
Kendati demikian, lanjut Husain, bahwa identitas tidak hanya bicara soal etnis, budaya, maupun agama.
Akan tetapi, kata Dia, bahwa berbicara soal identitas diskusinya harus berada di taraf yang lebih tinggi
“Bicara soal Identitas, harusnya bisa melampaui etnis maupun budaya sehingga mencapai titik puncak kemanusiaan” Kata Husain kepada wartawan usai melakukan peresmian relawan Pro Jo’ou pada Minggu, (29/9/2024)
“Artinya bahwa ketika kita berbicara soal identitas, maka yang perlu diketahui ialah bagaimana setiap kita bisa menyadari bahwa semua orang punya identitas sejak Ia lahir yang tidak bisa dibatasi” Sambung Husain
Dengan begitu, lanjut Husain, dapat dengan mudah menciptakan persatuan dalam suatu Daerah maupun Negara
Dia kembali menegaskan, bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa menolak Identitas, karena itu sudah ada sejak manusia dilahirkan.
“Harusnya dengan perbedaan-perbedaan ini menjadi instrumen kita untuk bersatu, karena persatuan itu lahir dari perbedaan” Tegasnya
Sehingga, kata dia, harusnya dengan berbagai macam perbedaan suku, etnis, budaya, dan agama menjadi satu keniscayaan untuk bisa bersatu
Keterlibatan Identitas Dalam Politik
Husain pun angkat bicara soal boleh dan tidaknya keterlibatan identitas dalam ruang politik
Husain menyampaikan, bahwa setiap kita tidak boleh merasa risih ketika identitas ini dilibatkan dalam ruang politik
Baginya, setiap orang boleh memilih seorang pemimpin berdasarkan pikiran dan kepercayaannya
“Kenapa orang harus risih dengan itu, kalau yang dipilih itu berdasarkan suku seperti, Orang Tobelo memilih Tobelo, Galela, memilih orang Galela dan seterusnya. Itu merupakan identitas mereka sesuai dengan keyakinannya dalam menentukan pilihan.” Kata Husain dihadapkan awak media
“Sehingga, kita tidak bisa seenaknya mencampuri apalagi mempengaruhi pikiran maupun keyakinan orang lain dalam menentukan pilihannya” Sambungnya
Husain menerangkan, bahwa yang tidak boleh itu adalah cara berpolitik yang mengutamakan kelompok primordial untuk kemudian menganggap pihak lain sebagai lawan atau musuh, yang pada akhirnya menimbulkan kebencian, fitnah, hingga melahirkan perpecahan dalam masyarakat
Sehingga, kata Dia, bahwa keterlibatan Identitas dalam dunia politik itu diperbolehkan termasuk dalam menentukan calon pemimpin.
Reporter : Iki
Editor. : Redaksi
Discussion about this post