TERNATE,MS — Pasangan Calon Gubernur Maluku Utara, Aliong Mus dan Sahrir Tahir (AM-SAH), menggelar acara silaturahmi di Ternate pada Senin, 7 September 2024.
Pada Acara ini, AM-SAH memperkenalkan visi dan misi mereka serta mendengarkan aspirasi masyarakat.tak hanya itu, AM-SAH juga memaparkan rekam jejak mereka yang menekankan pentingnya transparansi dan pemerataan anggaran.
Aliong Mus, yang sebelumnya menjabat sebagai bupati, menegaskan komitmennya untuk memastikan distribusi anggaran provinsi yang lebih adil. Ia mengkritik pembagian anggaran yang tidak merata pada masa kepemimpinan Abdul Ghani Kasuba (AGK) sebagai gubernur.
“Saat menjabat sebagai Bupati Taliabu, saya merasakan ketidakadilan dalam pembagian anggaran oleh pemerintah provinsi,” ujar Aliong Mus.
AM-SAH juga menyoroti perlunya pemerataan anggaran untuk mempercepat pembangunan di Maluku Utara. Mereka berjanji akan mendistribusikan anggaran sebesar 3,7 triliun rupiah secara adil di seluruh kabupaten dan kota di Maluku Utara. “Kami akan membagi 100 miliar rupiah di setiap kabupaten dan kota se-Maluku Utara,” tambah Aliong Mus.
Selain itu, AM-SAH mengusulkan kebijakan baru dalam bidang pendidikan dengan menjamin biaya pendidikan gratis dari tingkat TK hingga SMA di sekolah negeri. “Kami pastikan tidak ada biaya SPP di sekolah negeri. Jika sekolah swasta menerapkan biaya, itu merupakan kebijakan mereka sendiri,” jelas Aliong Mus.
Program ini diharapkan dapat mengurangi beban orang tua dan memastikan akses pendidikan yang lebih merata. AM-SAH juga berkomitmen untuk memanfaatkan anggaran pendidikan yang mencakup 20 persen dari APBN dan APBD.
Aliong Mus mengkritik kebijakan pendidikan di Ternate yang masih mengenakan biaya SPP di sekolah negeri, dibandingkan dengan pengalamannya saat menjabat sebagai bupati di Pulau Taliabu di mana pendidikan digratiskan. “Di Ternate, masih ada pembayaran SPP di sekolah negeri. Ini karena pemerintah kota Ternate tidak memanfaatkan anggaran pendidikan dengan baik,” katanya.
AM-SAH juga membahas Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar 900 miliar rupiah, menegaskan bahwa anggaran ini harus digunakan secara efektif untuk sektor pendidikan. “Jika anggaran ini dikelola dengan baik, pendidikan di Maluku Utara akan menjadi gratis,” tutup Aliong Mus.
Acara silaturahmi ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, dan calon pemilih, yang menunjukkan antusiasme mereka terhadap paparan dan program yang ditawarkan oleh AM-SAH. Dengan program-program tersebut, AM-SAH berharap dapat memperoleh dukungan masyarakat dan memberikan perubahan positif bagi Maluku Utara.
Discussion about this post