MEDIASEMUT.COM — Ujung rasa tak pernah usai dari sabang sampe Merauke pertarungan telah tiba menjadi Ajang politik dalam Negeri , Momentum politik demokrasi Daerah melibatkan banyak elemen pemuda yang gugur dalam konstruksi berfikir, Usai Menelaah Fenomena politik sebagai upaya Resiko peran Anak muda dalam menjemput Demokrasi pemilihan Kepala daerah tahun 2024 menjadi gambaran besar bagi generasi muda bangsa yang kreatif, partisipatif dalam mengolah Budaya politik yang jauh dari entitas dominasi politik kolonialisme.
Tanpa di sadari dampak telah menyelimuti Gaira peradaban politik yang begitu signifikan pada masa milenial saat ini yang tampak sengaja anak muda menjadi jembatan transisi politik, dari Desa sampai kota sehingga dominasi politik di pakai sebagai iven menarik pada tahun sebelumnya dalam keadaan krisis politik yang tidak menguntungkan sesama kelompok Far politik yang sehat.
Fenomena pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 menunjukkan bawah untuk masuk dalam wilayah politik sungguh krusial dalam Menciptakan pemimpin yang berdaulat bagi kesejahteraan Rakyat . Artinya, kesulitan suatu daerah harus menjawab dengan menampilkan tokoh-tokoh politik terbaik dari daerahnya sehingga menciptakan masing-masing pemimpin yang lahir dari kader-kader partai politik dengan kepentingan memperoleh banyak kesempatan untuk mengkristalisasi pemimpin yang bermental tidak peduli terhadap pengaruh sistem politik yang buruk dalam mengambil keputusan dan kebijakan politik itu sendiri.
melalui pemilihan kepala daerah (Pilkada) ini yang akan berpotensi pada Masyarakat luas untuk menentukan pilihan terbaik yang jauh dari pengaruh transaksional kedudukan jabatan politik dalam pemerintahan yang akan datang, jelas bukan lantaran pembinaan sistem politik di daerah berstatus pimpinan yang ideal dan bijaksana dalam pengaruh kader-kader partai politik maupun toko masyarakat yang mengikuti proses pencalonan hingga proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah.
Oleh sebab itu banyak manfaat generasi muda dengan melalui momentum demokrasi pemilihan kepala daerah ini semestinya peran yang cukup signifikan bagi kaum melinial menjadi Agen pendidikan politik dalam lingkungan masyarakat luas berlangsung melalui organisasi-organisasi akademik nampaknya berada pada posisi teratas untuk membuat pembinaan politik yang jauh dari pengaruh politik identitas pada momentum ini.
Dari perspektif politik, tentu saja fenomena dari banyaknya pemanfaat yang bakal menghiasi sejumlah daerah yang melaksanakan Pilkada pada tahun 2024 ini, merupakan kegagalan yang telak, mulai dari upaya mempersiapkan opini pendidikan politik yang berbaur prinsip Boneka tunggal Ika, dalam arti kualitas, integritas hingga kapasitasnya – untuk menjadi petarung Milenial sebagai unggulan dari generasi anak muda Bangsa yang cerdas, kiranya perlu di Apresiasi metodologi dalam menghadapi Rumitnya berpolitik dengan Gelombang Balik.
pendidikan dan pelatihan untuk generasi generasi muda hampir di semua lembaga Organisasi politik yang ada di segala bidang organisasi Internal dan eksternal secara Akademik mampu menundukkan Prinsip pengetahuan dalam bidang speaking publik ,yang nyaris tidak terdengar suara Rakyat Karena itu, semacam sekolah politik khusus untuk anak muda sepertinya hendak dilakukan oleh sejumlah lembaga politik perlu dipompa ulang semangat dan etos kejuangannya yang ideal untuk melahirkan Generasi muda yang tangguh dan bervisi kerakyatan, yang tentu saja pelaksanaan pendidikan dan pelatihan politik ini harus transparansi adil dan berjenjang semua kehidupan berbangsa dan bernegara.
Itu sebabnya budaya dan seni politik harus di satukan dengan keteguhan bersama untuk menciptakan pemilukada secara jurdil dan luber agar membangun peradaban baik bagi generasi baru demi terwujudnya bangsa dan bernegara.
“Berfikir sebab suara rakyat bukan suara tahun, tetapi rakyat mampu mengubah suara pemilukada menjadi suara takdir”
Oleh : Amran Bone
Nusa babullah, 20 september 2024
Discussion about this post