TERNATE,Mediasemut.com – Dugaan penembakan di Kelurahan Kulaba, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara pada Selasa (06/12) lalu, masih dalam tahap penyelidikan. Meskipun dalam peristiwa itu tidak memakan korban tetapi meninggalkan trauma yang sangat mendalam bagi korban hingga saat ini.diketahui ketika peristiwa berlangsung didalam rumah ada sekitar dua belas orang.
Satu dari dua belas orang yang berada dilokasi kejadian, salah satunya Rahdi Anwar. Dia meminta kepada kepolisian untuk secepatnya mengusut kasus tersebut. Karena dengan kejadian itu sampai sekarang dia dan keluarganya merasa takut untuk beraktivitas disekitaran rumah. Bermula, cerita Rahdi, pada Selasa (06/12) sekitar jam 05:00, saya bersama keluarga ada didalam rumah sedang membuka kulit buah kelapa untuk dijual, tiba-tiba ada bunyi tembakan yang mengenai tepat pada wajan yang ada di dapur.
Sontak membuat seisi rumah merasa kaget. Setelah dia memastikan bunyi tembakan itu mengarah ke rumahnya, benar saja dia menemukan sebutir peluruh Senjata Api (Senpi) sudah menembus salah satu alat perlengkapan dapur mereka. Saat itu juga, dia langsung bergegas melakukan laporan ke Polres Kota Ternate dengan harapan agar pelaku secepatnya diungkapkan. Sayangnya, hampir seminggu berjalan pelaku masih misterius.
“Sampai sekarang sudah 4 hari pelaku masih belum juga diungkap. Tidak memakan korban tapi di dalam rumah ada 6 orang dewasa dan 6 orang anak kecil. Ada kupas kelapa untuk jualan tiba-tiba tembakan masuk. Kalau tembakan berupa senapan angin tidak jadi masalah tetapi ini senjata api,” kata Rahdi, saat dihubungi wartawan, Jumat (09/12).
Rahdi mengaku, belum pernah mengalami peristiwa yang menimpanya seperti sekarang. Saya masih trauma dengan hal tersebut. Jadi secepatnya pelaku ditangkap agar hati saya tidak trauma lagi. Apalagi rumah saya kan ada di jalan baru Kulaba dan jauh dari pemukiman warga.
“Itu di rumah saya, sampai sekarang saya masih trauma. Saya tidak merasa puas karena nyawa dua belas orang hampir melayang. Jadi mohon maaf kepada penegak hukum tolong menindaklanjuti kasus ini,”harapnya.
Kapolsek Ternate Pulau IPDA Ni Made Candra Dewi saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu, sayangnya dia belum menanggapi lebih jauh.
“Info yang saya terima masih dalam penyelidikan penyidik polres. Kejadian saat itu juga saya perintahkan bhabinkamtibmas, Kanit Reskrim, Kanit SPKT dan anggota semua turun TKP untuk melakukan pengamanan,” singkatnya melalui via aplikasi. (ham)
Reporter : Ham
Editor : AWS
Discussion about this post