WEDA – Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Tengah Abdurrahim Odeyani meluruskan komentar Ketua KNPI Halteng, terkait program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) di Halmahera Tengah.
Melalui rilis yang disampaikan, Rahim membenarkan pembangunan paviliun Rumah Sakit Umum Weda menggunakan dana CSR dari PT. IWIP dengan skema dua tahun anggaran yaitu tahun 2020 dan 2021.
“Benar diusulkan pemda dengan pertimbangan bahwa rumah sakit itu memerlukan penambahan sarana dan fasilitas yang bagus supaya bisa digunakan sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat Halmahera Tengah, “ kata Rahim.
Rahim menyebut RSUD Weda dibangun sejak Bupati Hasan Doa masih berstatus type D sampai sekarang. Untuk menaikkan status ke type C, salah satu syarat pendukung yang penting di siapkan adalah menyediakan fasilitas seperti ruangan, BOR, dan fasilitas penunjang lainnya. Oleh karena itu maka Pemda mengambil langkah membangun fasilitas RSUD baik menggunakan APBD maupun lewat program lain seperti CSR.
Kata Rahim, terkait tekhnis pengelolaan pembangunan paviliun, Pemda Halteng apalagi tim CSR IWIP tidak masuk sampai pada hal-hal tekhnis seperti keuangan maupun tekhnis pekerjaan konstruksi, “Kita hanya berada pada pihak yang mengusulkan program dan mengawasi pekerjaanya. Jadi tidak mengatur urusannya yang lebih dalam. Itu urusan pihak rekanan dengan IWIP,” jelas Rahim.
Selain mengusulkan pembangunan infrastruktur kesehatan, tim CSR Pemda Halteng juga menawarkan program di bidang pendidikan, sosial budaya dan itu di respon oleh PT. IWIP. Nanti IWIP sendiri yang melaksanakan. Dia mencontohkan pembangunan lapangan bola kaki Lelilef Sawai, penataan landscap beberapa sekolah, jalan desa di Gemaf, jalan desa di Sagea, bantuan material rumah ibadah di Weda Tengah dan Weda Utara. “Jadi PPM itu Pemda hanya sebatas mengusulkan, bukan sebagai pengelola program. Sehingga ketika KNPI mempertanyakan nilai dari CRS, itu bukan domain Pemda,” katanaya.
Orang nomor dua di Halteng ini mengatakan, bukan cuma di IWIP, tim CSR Pemda juga telah menyurat ke seluruh perusahan tambang yang beroperasi di Halmahera Tengah untuk melaksanakan program PPM.
“Selain di IWIP, Pemda Halteng juga mendorong beberapa perusahaan di Gebe seperti Mineral Trobos untuk membangun asrama mahasiswa asal Gebe di Ternate, Pembangunan beberapa buah mesjid di Gebe, kemudian kami juga mendorong perusahan lain seperti PT Bahtera untuk bangun mesjid Umera, kemudian PT FBLN membantu failitas Alkes Puskemas Gebe dan program beasiswa untuk 18 orang mahasiswa asal Gebe,” kkunya.
Ketua DPD Partai NasDem Halteng ini berharap KNPI juga harus ikut mendorong kepada seluruh perusahaan yang ada di Halteng agar juga mengalokasikan dana CSR dalam rangka membiayai program-program yang diusulkan Pemda maupun masyarakat sekitar tambang. (hrn)
Discussion about this post