WEDA,MS – Upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Halmahera Tengah Ke 32 Tahun, berlangsung khidmat, diketahui upacara yang dipusatkan di pendopo Falcilno Weda ini, Bupati Halteng Edi Lagkara bertindak sebagai inspektur upacara.
Bupati dalam pidatonya mengatakan, Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa sejak kami terpilih dan dilantik sebagai kepala daerah pada tanggal 23 Desember 2017, negeri ini diperhadapkan dengan problem pembangunan yang luar biasa kompleksnya.
Dimana, Kesenjangan infrastruktur antar kawasan akibat konektifitas yang buruk, pelayanan kebutuhan dasar masyarakat yang masih jauh dari standar kelayakan, kondisi perekonomian masyarakat yang tidak baik, hingga kesenjangan dan friksi sosial akibat polarisasi politik adalah beberapa fakta dan fenomena yang terjadi dalam lingkungan strategis daerah ini.
Dikatakan, untuk mengatasi problem-problem dasar di masyarakat yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini kami harus merumuskan program-program strategis yang terarah dan sistematis dan menuangkan dalam dokumen pembangunan daerah benar-benar dapat memenuhi hajat hidup masyarakat.
“Alhamdulillah, dengan tekad yang membaja bahwa seluruh problem masyarakat yang telah memberikan dukungan dan tanggung jawab di pundak kami harus kami tuntaskan agar visi besar yang telah kami usung dalam kontesatasi politik saat itu yakni Halmahera Tengah yang Maju, Sejahtera berlandaskan Fagogoru dapat diwujudkan dengan menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai cita-cita yang harus diwujudkan dengan program dan kebijakan pembangunan iterarah dan sistematis,” ujar bupati.
BACA JUGA : Pemkot Sosialisasi Haki Kota Tidore
Orang nomor satu di Halmahera Tengah ini mengaku, usia kepemimpinan memasuki 4 tahun 10 bulan dimana telah menjalankan tanggung jawab kami sebagai Pemimpin negeri yang dipilih dan dipercaya oleh rakyat, sejumlah problem dasar yang di hadapi oleh masyarakat sejak puluhan tahun lalu perlahan namun pasti telah dapat kami selesaikan walaupun dengan kapasitas fiskal daerah yang belum memadai.
Elang sapaannya ini mengaku sejumlah program strategis yang telah ditetapkan dalam lima misi yang tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan.
Meliputi, membangun birokrasi yang bersih, profesional dan melayani, membangun infrastruktur dasar dan konektifitas wilayah. Mengembangkan potensi Sumber Daya Alam dan menciptakan iklim investasi. Mewujudkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang merata dan bermutu. Dan mengembangkan budaya hukum dan HAM dalam kehidupan masyarakat yang berlandaskan falsafah Fagogoru.
“Seluruhnya dapat kami penuhi dan tuntaskan walaupun belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan sebagaimana yang dicita-citakan namun kami berkeyakinan bahwa hingga akhir periode pemerintahan kami nanti, hajat hidup dan kebutuhan dasar masyarakat Halmahera Tengah benar-benar terpenuhi,” akunya.
Lanjutnya, dengan tidak bermaksud riya atau menyombongkan diri tetapi saya harus menyampaikan fakta bahwa baru di Era Pemerintahan Elang-Rahim orang Patani dan Weda bisa saling mengunjungi melalui jalan darat yang layak. Baru di Era Elang-Rahim mobil dinas Bupati dan Wakil Bupati bisa terparkir di semenanjung Sakam. Baru di Era Elang-Rahim, warga masyarakat dipelosok-pelosok desa dapat mengakses internet dengan baik dan lancar.
Baru di Era Elang-Rahim masyarakat Weda Utara, Weda Timur, Patani hingga pulau Gebe dapat menikmati listirik 24 jam karena dukungan dan intervensi pemerintah daerah.
“Ini adalah fakta bahwa konektifitas antar wilayah pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar di daerah ini benar-benar telah kami tuntaskan. Berdasarkan data progres pembangunan, hanya tersisa 10 % infrastruktur jalan yang masih dalam tahap penyelesaian. Insya Allah hingga akhir periode pemerintahan ini penyelesaian pembangunan sisa infrastruktur yang belum terbangun dapat dituntaskan,” ujarnya.
Semuanya kami lakukan dengan keyakinan bahwa menuntaskan kebutuhan infrastruktur dasar tentu pasti memberikan multpayer effect terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan investasi di daerah. Selain itu, infrastruktur dasar ini juga menjadi penopang utama peningkatan kesejahteraan masyarakat karena semakin mudah pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi masyarakat.
Di bidang pembangunan manusia, dapat saya sampaikan di hadapan seluruh masyarakat Halmahera Tengah, bahwa baru di Era pemerintahan Elang-Rahim, 121 orang bukan PNS selesaikan pendidikan Magister dan 25 orang Doktor yang dibiayai Pemda. Baru di Era Elang-Rahim 30 orang anak negeri ini disubsidi pendidikan kedokteran.
Ini semua kami lakukan dengan harapan bahwa di masa yang akan datang Halmahera Tengah harus memiliki generasi yang mampu berkarya sejajar dengan anak bangsa lainnya di Maluku Utara bahkan sampai di tingkat nasional.
“Saat kami memulai pemerintahan pada awal tahun 2018, kondisi keuangan daerah pada saat itu menjadi problem dalam pelaksanaan seluruh program yang telah kami rumuskan. Namun dengan bangga dapat kami sampaikan bahwa baru di Pemerintahan ini Kabupaten Halmahera Tengah mencetak sejarah 3 kali berturut-turut memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK RI. Ini adalah fakta bahwa tata kelola pemerintahan benar-benar telah kami sempurnakan untuk Halmahera Tengah yang lebih baik ke depan,” terang bupati.
Ketika kami memulai pemerintahan kami mewarisi sejumlah problem akut baik di internal pemerintahan maupun di tengah masyarakat.
Dan insya Allah di akhir periode ini kami ingin mewariskan hal-hal positif bagi penyelenggaraan Pemerintahan di daerah ini. Saat itu kami diwarisi defisit dalam APBD yang sangat mempengaruhi penyelesaian program, Insya Allah di tahun 2023 kami mewarisi APBD bagi pemerintahan transisi yang zero defisitnya. Ini adalah buah dari upaya kami untuk meningkatkan penerimaan daerah, baik dari sektor pajak maupun Dana Bagi Hasil pengelolaan Sumber Daya Alam negeri ini.
Berbagai capaian pembangunan selama 4 tahun 10 bulan yang telah kami sampaikan diatasi bukanlah ungkapan dari sebuah keniscayaan belaka, melainkan adalah sebuah fakta yang harus disampaikan kepada seluruh masyarakat Halmahera Tengah, karena dukungan dari seluruh masyarakat semualah progres itu dapat kami capai sampai saat ini. Kami akan terus bekerja menutaskan semua program strategis yang telah kami tuangkan dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.
“Telah banyak yang kami lakukan, namun tentu belum semua memenuhi hajat hidup masyarakat. Karena kami adalah manusia biasa yang tentu saja memiliki keterbatasan. Tapi kami yakin dan percaya bahwa cita-cita mulia kami untuk mengangkat harkat dan martabat negeri ini insya Allah menjadi berkah bagi negeri ini,” ucap bupati.
Kini 32 tahun telah berlalu, tugas kita semua adalah melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita dengan memastikan agar tidak ada kelompok-kelompok masyarakat yang terabaikan dalam proses pembangunan.
Sebagai anak negeri yang lahir dari rahim ibu kandung Fagogoru, kami akan terus berbakti untuk menuntaskan yang telah kami rumuskan dan akan melanjutkan apa yang telah kami cita-citakan.
Diketahui, Pada hari ini tepatnya tanggal 31 Oktober, pada 32 tahun yang yang silam, daerah ini resmi berdiri menjadi sebuah daerah otonom yang wilayahnya mencakup Kabupaten Halmahera Tengah saat ini, Kabupaten Halmahera Timur dan Kota Tidore Kepulauan dengan ibukota di Soasio/Tidore.
Dalam perjalanan waktu melalui tuntutan dan aspirasi masyarakat, pemuda, mahasiswa serta keluarga besar Tiga Negeri, dibawah panji Pengurus Besar Fagogoru memperjuangkan daerah ini untuk bisa menjadi satu daerah otonom.
Perjuangan panjang yang menguras tenaga dan pikiran serta keringat dan air mata, akhirnya di jawab oleh pemerintah pusat dengan Undang-Undang No 1 tahun 2003 tentang Pemekaran Wilayah Kabupaten Kota di Provinsi Maluku Utara.
Halmahera Tengah yang semula menjadi satu kesatuan dengan Kota Tidore dan Kabupaten Halmahera Timur, kini bisa berdiri tegak menjadi satu daerah otonom dengan wilayah Weda, Patani dan Pulau Gebe dengan ibukota Weda. Ini semua adalah buah daripada doa dan perjuangan itu.(hrn)
Reporter : abil
Editor : Adnan Ways
Discussion about this post